Jakarta - Aktivis 98 Rahmat Hidayat Pulungan mengomentari mundurnya Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dari Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) karena mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Rahmat menilai keputusan Ahok itu tidak etis.
"Ahok tidak etis, tidak amanah. Ya, kalau tidak cocok dan sejalan dengan pemerintah harusnya dari awal sejak pengumuman capres dan cawapres langsung mundur saja.
Masa mundur sudah 4 bulan proses kampanye. Mundurnya pas akhir bulan lagi setelah gajian," kata Rahmat kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Jumat 3 Februari 2024.
Menurutnya, keputusan Ahok untuk mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina adalah bentuk sikap tidak konsisten. Di satu sisi, Ahok dan PDI-P berbicara tentang etika yang ditujukan kepada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran.
BACA JUGA:Hamilton Pindah ke Scuderia Ferrari di Musim 2025
BACA JUGA:Prabowo Janji Jika Terpilih Akan Perbaiki Gaji Guru
Namun ia sendiri, kata Rahmat, juga tidak beretika ketika mundur dari Komisaris Utama PT Pertamina. "Kritik orang nggak punya etika, lah dia sendiri sama aja kok," kata kata aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) ini.
Ia juga mengatakan, seharusnya Ahok menyelesaikan jabatan hingga selesai, tidak perlu mundur saat menjelang pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang.
Sikap itu malah memunculkan persepsi bahwa Ahok itu hanya memikirkan diri sendiri. "Kita ini kalau dikasih kepercayaan ya kita tuntaskan saja sampai selesai.
Kalo gitu kan kesannya dia mau menang sendiri aja, hanya mikirin dirinya saja," jelas Rahmat yang juga komisaris independen PT Bukit Asam tersebut.
BACA JUGA:Raffi Ahmad Bantah Terlibat Pencucian Uang
BACA JUGA:Video Luna Maya Marahi Karyawan Viral
Diketahui, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mundur dari jabatan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal itu ia sampaikan melalui media sosial X @basuki_btp. Alasan Ahok mundur dari Komut Pertamina karena mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok.