MUARO JAMBI - Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi telah menurunkan status penanganan bencana hidrometeorologi di Wilayah Kabupaten berjuluk Bumi Sailun Salimbai ini.
Penurunan status penanganan bencana hidrometeorologi ini ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi terhitung pada tanggal 20 Februari sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.
BACA JUGA:Camat Telanaipura Angkat Bicara, Soal Temuan Limbah Medis di TPS
BACA JUGA:Sumber Karbohidrat yang Baik untuk Bayi
Hal ini diungkapkan oleh Dodi Dorista Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muaro Jambi kepada pewarta, Rabu (21/2/24) pagi.
"Status tanggap darurat penanganan bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Muaro Jambi diturunkan. Sekarang, statusnya menjadi siaga bencana penanganan bencana Hidrometeorologi," kata
Dodi Dorista mengatakan, bahwa status siaga bencana penanganan bencana hidrometeorologi ini bersifat tentatif atau bisa berubah sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, katanya, telah melakukan berbagai upaya untuk membantu para warga di Kabupaten Muaro Jambi yang terdampak banjir.
"Jumlah warga yang terdampak banjir sudah mengalami penurunan. Makanya statusnya juga mulai diturunkan," katanya.
Dodi Dorista menyampaikan, sampai saat ini ada sebanyak 41 Desa yang tersebar di lima Kecamatan dalam Kabupaten Muaro Jambi yang mengalami kebanjiran.
Lima Kecamatan itu, katanya, terdiri dari Kecamatan Sekernan, Kumpeh, Kumpeh Ulu, Taman Rajo dan Kecamatan Maro Sebo.
"Data yang masuk ke kami, ada sebanyak 41 Desa dengan 1.640 rumah terendam dan sekitar 2.133 KK warga yang terdampak," tukasnya. (Jun/viz)