MUARABUNGO - Curah hujan yang tinggi pada hari Minggu mengakibatkan bencana banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo. Banjir terparah terjadi di Dusun Tukum Dua Sirih Sekapur. Selain merendam ratusan rumah warga, banjir dan tanah longsor membuat arus lalu lintas di Jalan Lintas Sumatera lumpuh total sepanjang 10 km.
Musibah ini merenggut satu rumah milik Sukur, warga RT 11 Tukum Dua Sirih Sekapur, yang ambruk tertimbun arus banjir sungai Tukum. Lebih dari ratusan rumah warga di Tukum Dua Sirih juga terendam banjir dengan kedalaman mencapai 3 meter.
BACA JUGA:PPS Direkomendasikan Berobat ke RSUD
BACA JUGA:Damkar Kirim 8 Personel, Ikut Ajang NFSC di Surabaya
Dilokasi depan PT Starubber, tebing jalan lintas Sumatera amblas hampir memutuskan akses jalan nasional. Sementara di depan Pondok Pesantren Hidayatul Musthafa, sekitar km 54 jalan lintas Sumatera, terjadi longsor yang menimbulkan kemacetan karena beberapa pohon tumbang ke badan jalan nasional.
Di sepanjang jalan lintas Sumatera, terutama di km 60, banjir merendam jalan nasional dan turap penahan tebing ikut longsor. Beberapa rumah, termasuk milik Sukur, tidak bisa bertahan dari serangan banjir yang dahsyat. Bahkan tiang jaringan PLN juga tidak mampu bertahan, banyak yang ambruk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo, Zainadi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa bencana longsor dan banjir melanda jalan lintas Sumatera, serta satu rumah ambruk terhantam banjir.
"Saat ini (kemarin, red) lalu lintas lumpuh total, namun diharapkan akan kembali lancar setelah air surut. Kami mengimbau pada warga luar pengendara agar berhati-hati dan menepi di tempat yang aman," ujarnya.
Busmar, Ketua RT 11, menambahkan bahwa wilayah Tukum Dua sering kali menjadi korban banjir dan longsor. Musibah ini menelan kerugian yang cukup besar, diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Bencana ini menjadi peringatan bagi pemerintah setempat untuk meningkatkan sistem mitigasi bencana serta infrastruktur pengamanan wilayah agar dapat mengurangi risiko bencana serupa di masa depan. Semoga korban dapat segera mendapatkan bantuan dan pemulihan yang memadai.
Kapolres Bungo AKBP Singgih Hermawan bersama rombongan tiba di lokasi banjir sekira pukul 10.00 WIB, Minggu 25 Febrauri 2024. Kapolres langsung mengambil langkah-langkah penanganan banjir.
Langkah pertama yang diambil adalah pengaturan arus lalu lintas yang sempat macet total sepanjang 5 km. Kapolres Bungo bersama anggota lantas Polres Bungo turut serta dalam pengaturan tersebut, memastikan kendaraan dapat melintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi.
Selanjutnya, Kapolres Bungo meninjau langsung rumah milik Sukur Latif yang hancur akibat longsoran dan banjir.
"Kami mendapat laporan dari Kapolsek tentang musibah banjir dan longsor, dan kami langsung meninjau ke lokasi. Kami bersama lantas mengatur arus lalu lintas agar kendaraan bisa lewat untuk mengurai kemacetan. Nanti pihak pemerintah daerah akan melaporkan ke Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten terkait musibah ini," ungkap Kapolres Bungo, AKBP Singgih Herawan.
Deprita, Rio Sirih Sekapur, menambahkan, salah satu rumah hancur akibat terkena banjir, milik Sukur Latif. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah,” katanya. (mai/ira)