Kerinci - Harga cabai di Pasar tradisional Kerinci, memang mulai turun. Meski terjadi penurunan, namun harga cabai masih terbilang tinggi.
Seperti cabai merah keriting, yang semula Rp69 ribu/kg, kini menjadi Rp59 ribu/kg.
BACA JUGA:Cara Mengecilkan Pipi Secara Alami, Tips untuk Wajah Lebih Tirus
BACA JUGA:Bahaya Bleach Ketika Terkena Kulit
Hal ini dibenarkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) di pasar tradisional Kerinci. Di mana memang ada penurunan harga cabai sebesar Rp10 ribu.
“Ya, harga cabai masih cukup tinggi, karena stok yang kurang. Namun jika dibanding dengan sebelumnya sudah turun,” ungkap seorang pedagang.
Semenata itu, seorang ibu rumah tangga, Melia, dikonfirmasi mengatakan bahwa, harga cabai masih tinggi.
Yakni di atas Rp50 ribu per kilogram di Pasar Koto Panjang Kubang.
“Masih mahal juga cabai, yakni di atas Rp50 ribu per kilogram, ya kita beli seperempat karena semua harga saat ini mahal,” katanya.
Sementara itu, Ziko Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Kerinci, dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa, naiknya harga cabai di Kerinci disebabkan beberapa faktor.
Pertama karena Stok yang kurang. Kemudian dampak dari tingginya permintaan cabai Kerinci dari luar daerah. Sehingga cabai Kerinci banyak dibawa keluar daerah.
“Ya masih tinggi harga cabai, untuk di Pasar Bedeng VIII Kayu Aro mencapai Rp59 ribu, namun sudah turun dari sebelumnya yang capai 69 ribu per kilogram,” katanya.
Dijelaskannya, tingginya harga juga dipicu oleh tingginya harga pupuk sehingga para petani juga menaikkan harga.
”Tingginya harga pupuk dan obat-obatan untuk cabai juga salah satu penyebab tingginya harga cabai saat ini,” terangnya.
Sementara itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dipimpin Kapolsek Kerinci bersama staf Ahli Bupati Kerinci, kemarin juga melakukan pengecek harga sembako di pasar tradisional untuk mengecek harga di pasarasan.(Sap/zen)