JAMBI, KORANJI.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi dan Direktur Bank Sampah Sihkumbang mengadakan Bimtek dan pembinaan di MTsN 3 Kota Jambi, pukul 8.30 di Musala MTs N 3 Kota Jambi, Selasa, 19 Maret 2024.
Kegiatan ini digelar dalam rangka MTsN 3 Kota Jambi menuju sekolah Adwiyata 2024. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh para guru dan Waka, tetapi juga perwakilan masing-masing perangkat kelas dari 27 Rombel di MTsN 3 Kota Jambi.
Program Adiwiyata ini merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga dalam upaya pelestarian lingkungan hidup
Acara juga diisi dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara MTsN 3 Kota Jambi dengan Bank Sampah Sihkumbang dan disaksikan oleh tim dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
BACA JUGA:20 Siswa Netco Diwisuda Tahfidz Juz 30
BACA JUGA:Mantan Kadinkes Sarolangun Divonis 1 Tahun Penjara
Risatri Gusmahansyah, S.Pd., M.Si, Kepala MTsN 3 Kota Jambi mengatakan bahwa dirinya siap mendukung pengelolaan sampah di MTsN 3 Kota Jambi melalui bank sampah.
"Membludaknya potensi sampah di MTsN 3 Kota Jambi diharapkan dapat dikelola dengan maksimal sehingga sampah-sampah terpilah mampu diolah menjadi produk baru yang bernilai ekonomis," ujarnya.
Ketua Tim Pembina Adiwiyata dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi Khairul Fauzi, S.P. menjelaskan bahwa salah satu poin penilaian sekolah Adiwiyata ini berbasis partisipatif.
Yakni inovasi dalam hal pengelolaan sampah, seperti penandatanganan MoU yang akan dilakukan oleh MTsN 3 Kota Jambi dan Bank Sampah Sihkumbang.
BACA JUGA:Bapanas: Harga Pangan di Jambi Relatif Stabil, Lakukan Relaksasi Harga Beras Premium
BACA JUGA:Apif Sebut Rahima Sering Minta Uang
"Pihak sekolah juga perlu membuat tim/kelompok kerja agar ke depannya bisa saling bekerja sama dalam pengelolaan sampah," bebernya.
Selanjutnya, Sugianto, S.E. Direktur Bank Sampah Sihkumbang mengatakan bahwa esensi dari program bank sampahnya, yaitu mengubah sampah yang awalnya menjadi permasalahan menjadi barang yang bernilai ekonomis.
"Juga mengubah mindset dalam hal pengelolaan sampah, dimulai dari rumah tangga, termasuk rumah tanggas ekolah agar bijak mengelola sampah,"bebernya. (viz)