MUARO JAMBI - Musim tanam untuk komoditas tanaman padi di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi tertunda akibat bencana banjir.
Berdasarkan data yang dilansir dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Muaro Jambi. Setidaknya ada sekitar 4.000 hektare lebih lahan pertanian yang masih terendam banjir.
BACA JUGA:Mengapa Mudah Ngantuk Setelah Buka Puasa? Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Surya Paloh Ucapkan Selamat Kepada Prabowo-Gibran Menangkan Pilpers 2024
Kepala DTPH Kabupaten Muaro Jambi Paruhuman Lubis menyampaikan, bahwa lahan pertanian khusus tanaman padi di Muaro Jambi berjumlah sekitar 5.000 hektare lahan.
Ribuan hektare lahan pertanian tanaman padi ini, kata dia, tersebar di beberapa Kecamatan yang ada di Wilayah Kabupaten berjuluk Bumi Sailun Salimbai ini.
"Kemarin itu, ada yang ditanam oleh para petani sekitar 125 hektare, yang terkena banjir sekitar 100 hektare, yang bisa diselamatkan ada sekitar 25 hektare," kata Paruhuman Lubis kepada pewarta.
Paruhuman Lubis mengatakan, puluhan hektare tanaman padi yang bisa diselamatkan ini, akan dipanen pada bulan suci ramadan ini.
Tanaman padi yang siap dipanen ini, kata dia, mayoritas tanaman padi untuk benih dan sisanya untuk di konsumsi.
"Ada sekitar 4.000 hektare lebih yang belum ditanam, karena memang dalam keadaan banjir ini," katanya.
Paruhuman Lubis mengatakan, bahwa jadwal tanam untuk komoditas tanaman padi sebenarnya jatuh pada bulan april 2024 ini.
Namun, kata dia, proses penyemaian tanaman padi ini membutuhkan waktu selama satu bulan.
"Seharusnya Maret ini sudah mulai, cuman karena keadaan banjir yang ada sekarang ini, jadi kita masih menunggu banjir ini surut," tukasnya. (Jun/viz)