Kerinci - Target Pendapatan Asli Daerah dari sektor Perikanan dinas Perikanan Ketahanan Pangan Kerinci sepertinya sulit tercapai hal ini dikarenakan dampak dari bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Kerinci belum lama ini yang membuat beberapa kolam BBI jebol sehingga induk ikan dan bibit ikan terbawa banjir.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perikanan Ketahanan Pangan kabupaten Kerinci, mengatakan bahwa tahun ini Dinas Perikanan Ketahanan Pangan juga dibebankan PAD oleh DPRD Kerinci namun tidak didukung dengan biaya operasional yang cukup.
“Sektor Perikanan masih menjadi target PAD, namun biaya operasional yang disetujui kecil sekali hanya 170 juta rupiah terlalu kecil, kemudian beberapa kolam kita terdampak banjir sehingga induk ikan dan bibit ikan kita terbawa banjir,”jelasnya
BACA JUGA:Girona Incar Layvin Kurzawa dari Paris Saint-Germain
BACA JUGA:Persaingan Sengit AC Milan dan Juventus Berebut Gelandang Baru
Dijelaskan, Tito Rivano, bahwa akibat banjir yang terjadi di BBI kita beberapa kolam dan induk unggul kita yang sudah disiapkan terbawa banjir sehingga kerugian dampak banjir di sektor perikanan sekitar 2 miliar. “Dengan kondisi kekurangan induk unggul kemudian banyaknya kolam yang rusak maka dikit kami untuk bisa mencapai target PAD yang ditetapkan,”jelasnya
Dijelaskannya, Saat ini induk ikan kita hanya tinggal induk yang usianya sudah tua dan kurang produktif dan harus di ganti dengan yang unggul, kemudian kolam yang bisa digunakan di BBI tinggal 10 kolam, dan beberapa kolam sudah rusak dan jebol terkena banjir.
“ Kejadian tersebut sudah kami laporkan ke pemerintah kabupaten Kerinci, Provinsi dan kementerian, jika tidak dibantu dengan induk unggul dan kolam yang rusak tidak diperbaiki sangat sulit kami mencapai target benih ikan yang sudah disiapkan juga hanyut, kami berharap ada bantuan agar kolam yang rusak bisa diperbaiki,”ungkapnya (*)