Solusio plasenta adalah kondisi darurat kehamilan yang terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir. Kondisi ini bisa menjadi ancaman serius bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan solusio plasenta antara lain:
1. Trauma pada Perut: Cedera atau trauma pada perut, seperti kecelakaan mobil atau kekerasan fisik, bisa memicu terlepasnya plasenta dari dinding rahim.
2. Tekanan Darah Tinggi: Preeklamsia atau tekanan darah tinggi saat hamil dapat menyebabkan solusio plasenta. Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah di plasenta sehingga mengganggu pasokan darah ke janin.
3. Usia Ibu: Risiko solusio plasenta meningkat pada wanita hamil yang usianya lebih dari 35 tahun.
BACA JUGA:KPU Merangin Deal Diangka 34,8 Miliar
4. Riwayat Solusio Plasenta: Jika sebelumnya pernah mengalami solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya, maka risiko terjadinya kembali pada kehamilan berikutnya lebih tinggi.
5. Merokok atau Mengonsumsi Narkoba: Merokok atau menggunakan narkoba selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya solusio plasenta.
6. Multiple Pregnancy: Kehamilan ganda atau lebih (gemeli atau triplet) memiliki risiko lebih tinggi terjadinya solusio plasenta.
7. Riwayat Kehamilan Tertentu: Jika sebelumnya telah mengalami komplikasi kehamilan seperti plasenta previa atau aborsi, risiko solusio plasenta bisa lebih tinggi.
BACA JUGA:Usulkan Pencetakan Surat Suara ke KPU Pusat
8. Kurangnya Nutrisi atau Gizi: Kekurangan nutrisi atau gizi yang diperlukan oleh plasenta dan janin dapat memicu solusio plasenta.
Solusio plasenta adalah kondisi yang memerlukan penanganan medis segera. Jika mengalami gejala seperti perdarahan vagina, nyeri perut yang tiba-tiba, atau kontraksi, segera hubungi profesional medis untuk perawatan dan perhatian lebih lanjut.*