Minum Bir

Dahlan iskan--

Anda masih ingat namanya: saya lupa. Waktu itu jadi pembicaraan umum. Terutama di dunia marketing. Bir dua persen itu jadi bahasan seminar-seminar marketing. 

Akhirnya kita semua tahu: produk itu gagal di pasar. Bagi yang mengharamkan bir, kandungan alkohol dua persen pun tetap saja alkohol. 

BACA JUGA:Lisa Blackpink Janji Siapkan Kejutan Baru Usai Rilis Lagu Rockstar

BACA JUGA:Ini Harga BBM Terbaru Pertamina di SPBU Mulai 1 Juli 2024

Di Amerika, Anda sudah tahu, hampir tidak ada orang yang punya sopir. Padahal kebiasaan minum bir sudah begitu mengakarnya. Peraturan pun keras: orang yang baru saja minum 

 minuman beralkohol tidak boleh mengemudi mobil. 

Itu juga alasan utama kenapa perlu diproduksi bir tanpa alkohol. Agar setelah minum bir masih bisa mengendarai mobil. 

"Iklan bir tanpa alkohol ini sangat gencar. Iklan itu selalu menonjolkan kegembiraan minum bir dilanjutkan dengan kegembiraan mengemudi," ujar John. 

BACA JUGA:Penalti Tekanan Ban Rendah, Marc Marquez Turun ke Posisi Kesepuluh di MotoGP Belanda 2024

BACA JUGA:Pecco Bagnaia Raih Gelar Juara Ke-23 di MotoGP Belanda 2024

Saya pun akhirnya tahu seperti apa rasa bir: tidak menarik. Enakan air putih.(Dahlan Iskan) 

Tag
Share