Tanjabtim Berstatus Siaga Karhutla, 1 Juli hingga September 2024

STATUS : Pemerintah daerah menetapkan Tanjabtim berstatus siaga karhutla.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

MUARASABAK - Pemkab Tanjab Timur mulai menetapkan status siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Penetapan status tersebut usai dilakukannya rapat koordinasi bersama pihak TNI, Polri maupun BMKG Jambi.

Penetapan ini juga usai terjadi satu kasus Karhutla pada 15 Mei 2024 lalu, di Kecamatan Dendang. Lokasi tersebut berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Muaro Jambi, yang menghabiskan 0,5 hektare lahan. 

Kepala pelaksana (Kalak) BPBD kabupaten Tanjab Timur, Helmi agustinius mengatakan, penetapan ini berlangsung selama 90 hari kedepan, atau tiga bulan.

Penetapan status siaga Karhutla ini mulai dari tanggal 1 Juli hingga 30 September 2024 mendatang. Selain terjadinya satu kasus, penetapan status ini mengingat puncak musim kemarau di Kabupaten Tanjab Timur ini akan terjadi pada awal bulan Agustus mendatang.

BACA JUGA:Anies Ahok

BACA JUGA:Banyak yang Jual Emas Jelang Tahun Ajaran Baru di Bungo

"Memang, hingha bulan Juli 2024 ini guyuran hujan masih sering terjadi di Kabupaten Tanjab Timur. Tapi yang menjadi antisipasi itu, kemarau akan terjadi di bulan depan," ucapnya.

Menyikapi hal itu, pada beberapa minggu ke depan pihak BPBD Kabupaten Tanjab Timur akan melakukan apel gelar pasukan dan peralatan kesiapan menghadapi karhutla.

"Selain itu, kami dari BPBD Kabupaten Tanjab Timur juga nantinya akan membuat posko Karhutla yang akan bersiaga, jika suatu saat terjadi kasus Karhutla," ujar Helmi Agustinius.

Dengan adanya status siaga darurat Karhutla ini, maka pihak BPBD kabupaten Tanjab Timur bersama pihak TNI dan Polri setempat akan melakukan pengawasan dan patroli rutin, untuk mengantisipasi munculnya kembali kasus Karhutla

BACA JUGA:Rumah Dikepung, Nyaris Diamuk Massa, Tim Gabungan Turun Amankan Pencuri

BACA JUGA:Perkuat Komitmen Pemenuhan Hak Disabilitas di Kampus

"Wilayah Kabupaten Tanjab Timur menjadi salah satu atensi, karena mayoritas lahan bervegetasikan gambut yang mudah terbakar," pungkasnya. (Pan/Viz)

Tag
Share