Kebijakan Makan Gratis Dinilai Berdampak Ekonomi Jika Penuhi 5 Aspek
Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih Gibran Rakabuming Raka memberikan makan siang gratis untuk siswa-siswi di SDN Klampis Ngasem III Surabaya.-ANTARA-Jambi Independent
JAKARTA - Pengamat dan peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Al Farras mengatakan bahwa kebijakan makan bergizi gratis dapat memberikan multiplier effect (efek pengganda) bagi ekonomi apabila memenuhi lima aspek.
Kelima aspek tersebut adalah makanan berasal dari sumber pangan lokal, pengelola dan penyedia jasa makanan berasal dari UMKM lokal, distributor makan bergizi gratis mempekerjakan tenaga kerja lokal.
Kemudian siswa yang menerima makan bergizi gratis merupakan siswa yang membutuhkan gizi lebih layak, dan sekolah yang menerima makan bergizi gratis berada di daerah prioritas peningkatan gizi anak.
“Jika implementasi kebijakan makan bergizi gratis ini melibatkan UMKM dan ojol dalam kelima aspek tersebut, maka benar bahwa kebijakan ini akan memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang besar bagi perekonomian masyarakat,” ujar Farras dalam keterangan dikutip di Jakarta, Minggu.
BACA JUGA:Bapanas: Harga Pangan Masih Fluktuatif
BACA JUGA:Laju Gregoria Menuju Final Dihentikan
Farras juga berharap pemanfaatan teknologi seperti penggunaan teknologi digital dapat membuat seluruh tahapan implementasi kebijakan program makan bergizi gratis menjadi lebih efektif serta efisien dari segi ketepatan waktu, jumlah, administrasi, hingga ke persoalan harga.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menyebut program makan siang gratis yang digagas Presiden dan Wapres RI terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin Raka, akan membawa efek berantai yang bermanfaat bagi ekonomi masyarakat.
"Program ini tak hanya memperbaiki gizi anak dan mencegah stunting, tapi juga membangkitkan ekonomi pada para pelaku usaha kecil baik yang menyediakan makanan maupun yang mengantarkan makanan ke sekolah," kata Khofifah saat mendampingi Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan uji coba pemberian makanan bergizi dan gratis di Surabaya, Kamis (1 Agustus 2024).
Khofifah mengatakan nantinya setiap UMKM mendapat kuota tertentu, 50 atau 100 boks. Dengan begitu setiap UMKM akan menyerap tenaga kerja yang akan membangkitkan ekonomi di lingkungan mereka.
BACA JUGA:Rahasia Haniyeh
BACA JUGA:Tim SAR Gunakan 3 Metode, Cari Korban Tenggelam di Sungai Batanghari
Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi karena dalam rangkaian program ini, setelah makanan sudah siap dimasak, nantinya akan diserahkan ke ojek online untuk diantar ke sekolah. (ANTARA)