72 Hektare Lahan Terancam Kering
KERING: Kondisi beberapa lahan yang sudah tampak kering di musim kemarau.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARABUNGO – Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Bungo, telah menyebabkan ancaman kekeringan pada lahan pertanian seluas 72 hektare yang tersebar di dua kecamatan.
Menurut laporan yang diterima oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Bungo, kekeringan ini telah mempengaruhi beberapa kelompok tani di wilayah tersebut.
Kabid Dinas TPH Kabupaten Bungo, Abdul Majid menjelaskan bahwa, dari total lahan yang terdampak, kondisi kekeringan masih tergolong sedang.
"Berdasarkan laporan yang kita terima, ada sekitar 72 hektare lahan yang terdampak kekeringan, namun masih dalam kategori sedang," ujarnya.
BACA JUGA:Kades dan BPD Tak Akur, Dana Desa Gagal Salur
BACA JUGA:Tak Punya Itikad Baik, PT EBN dan Abadi Suite Tak Kunjung Bayar Pajak
Di Dusun Teluk Panjang, terdapat tiga kelompok tani yang mengalami dampak kekeringan.
Kelompok Bakti Tani memiliki 20 hektare lahan padi sawah yang terdampak, Perintis Jaya dengan 18 hektare padi sawah, dan Sungai Kemang dengan 12 hektare padi sawah.
Sementara itu, di Dusun Tanah Sepenggal, ada dua desa yang terdampak, yaitu Desa Tanjung dengan Kelompok Tani Danau Raya yang memiliki 5 hektare padi sawah, dan Dusun Candi dengan Kelompok Tani Ulak Jaya Maju yang memiliki 4 hektare padi sawah.
Meski demikian, Abdul Majid menambahkan bahwa, hingga saat ini belum ada laporan tentang lahan yang mengalami kekeringan parah.
BACA JUGA:Gubernur Jambi: Kenduri Swarnabhumi Edukasi Sejarah Sungai Batanghari
BACA JUGA:Tanah Timbul
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas TPH Kabupaten Bungo telah melakukan berbagai upaya.
Salah satunya adalah mendistribusikan pompa air kepada petani yang lahannya terdampak kekeringan.