Puluhan Hektare Sawah Terancam Gagal Panen, Imbas Turunnya Debit Air Sungai Bernai

Reporter: Siti Halimah |

Editor: Jennifer Agustia |

Senin , 19 Aug 2024 - 20:28

KEKERINGAN : Salah satu lahan sawah petani yang masih bisa diselamatkan jika suplai air cukup. -IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

MUARABUNGO - Puluhan hektare lahan cetak sawah milik warga Dusun Aurgading, Kecamatan Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo, terancam gagal panen akibat menipisnya pasokan air dari Sungai Bernai. Kondisi ini diperparah oleh kemarau yang melanda wilayah tersebut, sehingga menyebabkan debit air menurun drastis hingga hanya tersisa sekitar 5 cm.

Hasil pantauan media di lokasi menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Beberapa petak sawah terlihat sudah tidak lagi dialiri air, bahkan tanahnya mulai mengering. Tanaman padi yang baru berumur satu bulan pun sudah mulai menguning, menandakan kekeringan yang parah. Para petani di dusun tersebut berusaha sekuat tenaga mencari celah agar air bisa mengalir ke lahan sawah mereka, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil yang memadai.

H. Manan, Ketua Kelompok Tani di Dusun Aurgading, menyampaikan kekhawatirannya terhadap situasi ini.

"Betul, lahan cetak sawah kami sudah ada yang kering dan padinya pun sudah menguning. Saluran irigasi dari Sungai Bernai tidak mampu lagi menyuplai air karena debit air sudah menipis," ungkapnya.

Menurut H. Manan, jika kondisi ini terus berlanjut, sekitar 25 hektare lahan cetak sawah di Dusun Aurgading terancam gagal panen.

"Harapan kami kepada pemerintah agar segera mengatasi kekeringan yang melanda lahan cetak sawah kami. Jika tidak, kami bisa mengalami kerugian yang sangat besar," tambahnya.

Kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut tidak hanya merugikan para petani, tetapi juga mengancam ketahanan pangan di daerah tersebut. Dengan lahan sawah yang mengalami kekeringan, produksi beras diperkirakan akan menurun drastis, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pasokan pangan di tingkat lokal. (Mai/enn)

puluhan hektare sawah terancam gagal panen, imbas turunnya debit air sungai bernai                            muarabungo - puluhan hektare lahan cetak sawah milik warga dusun aurgading, kecamatan jujuhan ilir, kabupaten bungo, terancam gagal panen akibat menipisnya pasokan air dari sungai bernai. kondisi ini diperparah oleh kemarau yang melanda wilayah tersebut, sehingga menyebabkan debit air menurun drastis hingga hanya tersisa sekitar 5 cm. 
hasil pantauan media di lokasi menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. beberapa petak sawah terlihat sudah tidak lagi dialiri air, bahkan tanahnya mulai mengering. tanaman padi yang baru berumur satu bulan pun sudah mulai menguning, menandakan kekeringan yang parah. para petani di dusun tersebut berusaha sekuat tenaga mencari celah agar air bisa mengalir ke lahan sawah mereka, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil yang memadai.
h. manan, ketua kelompok tani di dusun aurgading, menyampaikan kekhawatirannya terhadap situasi ini.
"betul, lahan cetak sawah kami sudah ada yang kering dan padinya pun sudah menguning. saluran irigasi dari sungai bernai tidak mampu lagi menyuplai air karena debit air sudah menipis," ungkapnya.
baca juga:rupiah naik usai presiden jokowi lakukan reshuffle kabinet
baca juga:pemkab batanghari gelar rangkaian perayaan hut ri
menurut h. manan, jika kondisi ini terus berlanjut, sekitar 25 hektare lahan cetak sawah di dusun aurgading terancam gagal panen. 
"harapan kami kepada pemerintah agar segera mengatasi kekeringan yang melanda lahan cetak sawah kami. jika tidak, kami bisa mengalami kerugian yang sangat besar," tambahnya.
kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut tidak hanya merugikan para petani, tetapi juga mengancam ketahanan pangan di daerah tersebut. dengan lahan sawah yang mengalami kekeringan, produksi beras diperkirakan akan menurun drastis, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pasokan pangan di tingkat lokal. (mai/enn)

Tag

Share