Balaskan Kematian Komandan Senior,320 Rudal Katyusha Hizbullah Meluncur ke Israel
Ratusan rudal Katyusha Hizbullah meluncur ke Israel pada Minggu 25 Agustus.-tangkapan layar [email protected]
JAMBIKORAN.COM - Pada Minggu, 25 Agustus, Hizbullah meluncurkan sekitar 320 rudal Katyusha ke wilayah Israel sebagai balasan atas kematian Fuad Shukr, seorang komandan senior Hizbullah yang meninggal bulan lalu.
Pihak Israel telah memperkirakan serangan tersebut dan segera merespons dengan mengerahkan jet-jet tempur untuk melakukan serangan balasan ke Lebanon.
Serangan tersebut menyasar 11 sasaran militer tersebut diungkapkan merupakan fase pertama dari Hizbullah.
Eskalasi antara kedua belah pihak telah meningkat sejak serangan rudal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bulan lalu menewaskan 12 anak muda dan militer Israel membunuh Shukr di Beirut.
BACA JUGA:Netanyahu Khawatirkan Serangan Balasan Iran dan Hizbullah Jika Negosiasi dengan Hamas Gagal
BACA JUGA:Hizbullah Serang Beit Hillel dengan Puluhan Roket Katyusha
Akibat serangan tersebut, Kabinet Israel melakukan pertemuan pada pukul 7.00 waktu setempat di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan Israel akan menanggapi perkembangan di lapangan tetapi tidak menginginkan perang skala penuh.
Yoav Gallant selaku Menteri Pertahanan mengatakan Israel akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan diri.
“Kami telah melakukan serangan tepat di Lebanon untuk menggagalkan ancaman yang akan segera terjadi terhadap warga Israel,” terangnya.
BACA JUGA:Israel Klaim Bunuh Komandan Militer Hizbullah Fuad Shukr dalam Serangan Udara di Beirut
BACA JUGA:Israel Serang Lebanon Selatan, Tuduh Hizbullah Sebagai Pelaku Serangan Golan
“Kami mengikuti perkembangan di Beirut dengan saksama dan kami bertekad untuk menggunakan semua cara yang kami miliki untuk membela warga kami,” kata Gallant.“Sebagian besar serangan Israel mengenai sasaran di Lebanon selatan tetapi militer siap menyerang di mana pun ada ancaman,” ujar seorang juru bicara militer Israel .
Gallant mengumumkan keadaan darurat, dan penerbangan ke dan dari bandara Ben Gurion di Tel Aviv berlangsung selama sekitar 90 menit, tetapi otoritas bandara mengatakan operasi normal diharapkan akan kembali normal pada pukul 7 pagi.