BKSDA Jambi Pastikan Tim Giring Kawanan Gajah Masuk Hutan Setelah Terjadi Insiden Fatal

Arsip foto - Mahout (pawang) menunggangi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak di Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) Tebo, Muara Sekalo, Sumay, Jambi. -ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan-

JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi memastikan bahwa tim mereka telah berhasil menggiring kawanan gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) kembali ke kawasan hutan setelah hewan tersebut memasuki permukiman warga dan menyebabkan insiden tragis.

Seorang pria bernama Darji (46), asal Teluk Pandan Rambahan, Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, tewas akibat serangan gajah saat mencoba mengusirnya dari kebun kelapa sawit miliknya.

Humas BKSDA Jambi, Zuhratus Saleh, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan mengenai kawanan gajah yang masuk ke pemukiman warga, tim segera turun ke lokasi untuk menggiring gajah-gajah tersebut menjauh dan menuju kawasan hutan.

Hingga saat ini, tim BKSDA masih terus memantau pergerakan kawanan gajah agar tidak terjadi lagi konflik serupa antara manusia dan satwa liar.

BACA JUGA:Khairi Sebut 2 Tahap Serahkan Uang ke Ahmadi, Pengacara Ungkap Fakta Aliran Dana Hibah Tak Sampai ke Khusaeri

BACA JUGA:Manfaat Kayu Manis untuk Menurunkan Berat Badan dan Cara Konsumsi Sehari-Hari

"Tim kami sudah turun ke lokasi untuk menggiring kawanan gajah menjauh dari pemukiman dan menuju kawasan hutan. Kami masih memantau perkembangan situasi agar tidak ada lagi insiden serupa yang melibatkan masyarakat," ujar Zuhratus, Rabu 13 November 2024.

Atas insiden yang menewaskan korban, tim BKSDA Jambi juga bekerja sama dengan pihak kepolisian setempat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, tim BKSDA juga telah mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa.

Berdasarkan data BKSDA Jambi, saat ini populasi gajah Sumatera di kawasan hutan Kabupaten Tebo dan Tanjung Jabung Barat diperkirakan mencapai antara 90 hingga 120 ekor, dengan angka populasi yang stabil berkat pengawasan kelahiran dan kematian yang terus dipantau. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, yang terletak di sepanjang Kabupaten Tebo hingga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, merupakan salah satu habitat utama bagi gajah Sumatera di Provinsi Jambi.

Sebelumnya, korban, Darji, ditemukan dalam kondisi luka parah setelah mencoba mengusir kawanan gajah yang merusak kebun kelapa sawit miliknya. Meskipun korban sempat dilarikan ke Puskesmas Serai Serumpun, luka yang dideritanya terlalu parah sehingga ia meninggal dunia saat mendapat perawatan pada Senin malam (11/11).

BACA JUGA:7 Arti Mimpi Potong Rambut, Pertanda Baik atau Buruk?

BACA JUGA:Laporan Pertemuan Lintas Sektor Bahas Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Pada Perempuan dan Anak serta TPPO

Zuhratus menambahkan, pihak BKSDA terus berupaya mengurangi potensi konflik antara manusia dan gajah dengan menggiring kawanan gajah kembali ke habitatnya dan memperkuat komunikasi dengan masyarakat agar dapat mencegah kejadian serupa di masa depan. (*)

Tag
Share