Bakal Serius Diterapkan di Sekolah Mata Pelajaran Coding dan AI

Pembelajaran coding dan AI di SMP Prima Cendekia Islami, Bandung.-antara-

JAKARTA - Pemerintah segera menerapkan pelajaran coding di sekolah, mulai dari jenjang SD hingga SMP.


Jelang penerapannya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus melakukan pengkajian untuk menentukan skema yang mungkin sesuai di masing-masing sekolah.


Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa pembelajaran coding ini hanya sebagai pilihan, bukan wajib.

BACA JUGA:Evaluasi Audit Stunting 2024 Kota Jambi Pemerintah Kota Jambi dalam Percepatan Penurunan

BACA JUGA:Catat! Kemenag Buka Pendaftaran Petugas Haji 2025, Simak Persyaratannya


"Pembelajaran coding sebagai kurikulum atau mata pelajaran pilihan di sekolah yang dimulai dari sekolah dasar, kita kaji apakah mulai dari kelas 4 atau seterusnya dan itu bisa kita selenggarakan sebagai bagian dari materi pembelajaran pilihan di sekolah dan Pak Presiden sangat mendukung  
untuk pembelajaran coding di sekolah," ungkap Mu'ti usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana, Jakarta, 26 November 2024.


Namun begitu, ia mengungkapkan sejumlah permasalahan yang masih dialami masing-masing sekolah, terutama daerah yang infrastrukturnya belum menunjang.


Sehingga, pihaknya mempelajari skema pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan kondisi.


"Kami sudah melakukan kunjungan ke beberapa sekolah yang ternyata sudah banyak yang menyelenggarakan coding. Saya ke Medan, di Jakarta, beberapa tempat bahkan ada gerakan perempuan untuk pengembangan coding di sekolah itu," paparnya.


Hasilnya, pihaknya menyebut terdapat tiga variasi coding dalam penerapannya.


"Ternyata coding itu variasinya ada tiga pertama ada coding yang dia online yang dia memang internet base, yang kedua ada coding yang dia unplug yang dia tidak pakai internet tapi ada paketnya yang sudah khusus, yang ketiga ada coding yang unplug dan tidak ada paket khusus tapi berupa alat-alat permainan bisa dikembangkan sendiri," lanjutnya.


Meski merupakan pembelajaran pilihan, ia menegaskan tidak terbatas pada sekolah yang ada perkotaan besar.


Ia pun menjelaskan contoh penerapan coding di Yayasan Sukma Palu, Sulawesi Tengah dengan infrastruktur terbatas.


"Nggak selalu. Ada Yayasan Sukma di Palu, Sulawesi Tengah, jadi nggak selalu di kota karena kalau dia (variasi) unplug tidak usah pakai internet, dia bisa di mana saja yang penting ada materinya dan ada tutornya," cetusnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan