Kenali 5 Jenis Virus Utama Selain HPMV
--
Juga orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan orang tua. Ada empat jenis parainfluenza. Tipe 1 dan 2 paling umum terjadi pada musim gugur. Sedangkan tipe 3 terjadi setiap tahun.
Yang tipe 3 ini mencapai puncaknya pada musim semi dan awal musim panas. Tipe 4 menyerang orang sepanjang tahun. Tipe 1 dan 3 lebih mungkin menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Termasuk croup, bronkiolitis, atau pneumonia, dengan tingkat keparahan gejala yang bervariasi. Gejala parainfluenza meliputi:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau berair
- Nyeri dada, napas pendek, atau mengi
- Batuk atau croup (infeksi saluran napas)
Croup menyebabkan pembengkakan di sekitar pita suara dan umum terjadi pada anak-anak berusia 3-5 tahun.9 Gejalanya mungkin termasuk batuk menggonggong, demam, suara serak, kesulitan bernapas, dan menggigil.
Parainfluenza juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti bronkiolitis, pneumonia, dan trakeobronkitis. Bronkiolitis, peradangan pada saluran napas kecil (bronkiolus) di paru-paru, paling umum terjadi pada bayi dan anak kecil.
Gejala biasanya dimulai dengan demam dan hidung tersumbat, diikuti oleh tarikan dada saat bernapas (retraksi), batuk, suara berderak di paru-paru (rales), dan napas cepat (takipnea).
Pneumonia umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan anak-anak. Gejalanya meliputi demam, batuk, rales, dan kesulitan bernapas. Anda mungkin didiagnosis menderita trakeobronkitis.
Itu jika Anda memiliki gejala infeksi saluran pernapasan bawah yang tidak sesuai dengan croup, bronkiolitis, atau pneumonia. Trakeobronkitis terjadi ketika ada peradangan pada saluran napas bawah dan besar.
Gejalanya meliputi batuk, demam, dan suara berderak di dada (ronki). Sebanyak 20-30 persen anak-anak dengan gejala infeksi saluran pernapasan bawah didiagnosis menderita trakeobronkitis.
(*)