Ahli Gizi Akan Dilibatkan Untuk Menu Program Makan Bergizi Gratis

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana saat rapat terbatas di Istana Merdeka--

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau banyak sekolah di 31 provinsi, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB), yang setiap menunya pun dipastikan oleh ahli gizi.

 

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana usai melakukan rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta baru-baru ini.

 

"Badan Gizi menempatkan satu ahli gizi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dan mereka dari awal sudah harus mendeteksi kebutuhan-kebutuhan khusus apa yang ada di setiap satuan pelayanan," imbuhnya.

 

Ia menjelaskan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi itu juga memiliki data terkait kebutuhan maupun makanan yang tidak dapat dikonsumsi oleh masing-masing siswa. Lebih lanjut, ia mencontohkan bahwa terdapat seorang anak di Bojong Koneng yang tidak bisa makan alias fobia terhadap nasi. Langkah serupa pun diterapkan di SLB.

 

"Contoh ya, di Warung Kiara seperti Bojong Koneng ada satu anak masing-masing yang fobia nasi, dan itu diperhatikan. Kemudian kami sekarang sudah melayani SLB, itu pun juga kebutuhan menunya diperhatikan oleh ahli gizi," imbuhnya.

 

"Kemudian kami dapat laporan dari Papua bahwa banyak yang alergi, maka alerginya kita identifikasi supaya tidak diberikan makanan yang menimbulkan alergi," sambungnya.

 

Selain itu, Dadan juga menambahkan bahwa pemerintah akan menambah penyebaran pembagian program Makan Bergizi Gratis pada bulan Januari-April sebanyak 3 juta dan target bulan April-Agustus capai 6 juta penerima manfaat.

 

“Sehingga Insyaallah nanti selama bulan Januari sampai April akan bertambah menjadi melayani 3 juta. Nanti di bulan April sampai Agustus akan melayani 6 juta,” tutur Dadan.

 

Untuk itu, Dadan mengatakan diperlukan kerja sama yang lebih erat dan gencar lagi antar lintas kementerian yang berkecimpung dalam program Makan Bergizi Gratis agar anak-anak di Sekolah lekas mendapatkan Makan Bergizi dengan cepat.

 

 

 

“Jadi, ini satu hal yang mengusik kalbu beliau (Prabowo). Sehingga, kami dikumpulkan untuk melakukan proses percepatan-percepatan yang perlu dilakukan," ucapnya. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan