Berdoalah Kepada 3 Dewa Ini Maka Untung Diraih di Tahun 2025

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Rizal Zebua |

Senin , 27 Jan 2025 - 19:25

Tahun Baru Imlek akan segera datang, dan banyak orang ingin memulai tahun baru dengan penuh keberuntungan, kebahagiaan, dan berkah.

Dalam tradisi Tionghoa, keberuntungan diyakini tidak hanya berasal dari usaha manusia semata, tetapi juga dari doa dan penghormatan kepada Dewa yang melambangkan rezeki, perlindungan, dan keharmonisan hidup.

Di antara berbagai dewa yang dihormati, ada tiga dewa yang sangat populer karena dipercaya dapat membawa keberuntungan besar bagi mereka yang memuja mereka dengan tulus.

Ketiga dewa ini memiliki peran yang berbeda, namun semuanya berkontribusi pada kesejahteraan, baik secara materi maupun spiritual. Ketiga dewa ini memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan berkah. Siapa saja ketiga dewa tersebut?

1. Dewa Kekayaan 财神 (caishen)

Seperti Namanya, Dewa Caishen adalah dewa yang mengatur segala kekayaan umat manusia. Menurut kepercayaan, Dewa kekayaan memiliki kemampuan untuk memberikan dan memperbaiki finansial umatnya.

Oleh karena itu, orang-orang akan berbondong-bondong untuk memberi penghormatan kepada sang Dewa. Dengan memberikan, persembahan berupa buah-buahan, dupa, lilin, hingga the. Hal ini dilakukan agar Dewa kekayaan dapat memberikan keberuntungan dalam hal uang.

Di Tiongkok, mereka memiliki kepercayaan bahwa dewa kekayaan ada beberapa. Dewa kekayaan yang paling populer di Tiongkok, Bernama zhao gong ming (趙公明). Dia adalah salah satu dewa kekayaan yang paling populer di Tiongkok, karena ulang tahunnya jatuh pada hari kelima Tahun Baru Imlek.

Yang mana Masyarakat akan mengadakan upacara untuk merayakan ulang tahun sang dewa, mereka berharap dengan melakukan hal tersebut. Mereka akan diberikan banyak keberuntungan dalam segi Finansial.

berdoalah kepada 3 dewa ini  maka untung diraih di tahun 2025                            tahun baru imlek akan segera datang, dan banyak orang ingin memulai tahun baru dengan penuh keberuntungan, kebahagiaan, dan berkah.
 
dalam tradisi tionghoa, keberuntungan diyakini tidak hanya berasal dari usaha manusia semata, tetapi juga dari doa dan penghormatan kepada dewa yang melambangkan rezeki, perlindungan, dan keharmonisan hidup.
 
di antara berbagai dewa yang dihormati, ada tiga dewa yang sangat populer karena dipercaya dapat membawa keberuntungan besar bagi mereka yang memuja mereka dengan tulus.
 
ketiga dewa ini memiliki peran yang berbeda, namun semuanya berkontribusi pada kesejahteraan, baik secara materi maupun spiritual. ketiga dewa ini memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan berkah. siapa saja ketiga dewa tersebut?
 
1. dewa kekayaan 财神 (caishen)
 
seperti namanya, dewa caishen adalah dewa yang mengatur segala kekayaan umat manusia. menurut kepercayaan, dewa kekayaan memiliki kemampuan untuk memberikan dan memperbaiki finansial umatnya.
 
oleh karena itu, orang-orang akan berbondong-bondong untuk memberi penghormatan kepada sang dewa. dengan memberikan, persembahan berupa buah-buahan, dupa, lilin, hingga the. hal ini dilakukan agar dewa kekayaan dapat memberikan keberuntungan dalam hal uang.
 
di tiongkok, mereka memiliki kepercayaan bahwa dewa kekayaan ada beberapa. dewa kekayaan yang paling populer di tiongkok, bernama zhao gong ming (趙公明). dia adalah salah satu dewa kekayaan yang paling populer di tiongkok, karena ulang tahunnya jatuh pada hari kelima tahun baru imlek.
 
yang mana masyarakat akan mengadakan upacara untuk merayakan ulang tahun sang dewa, mereka berharap dengan melakukan hal tersebut. mereka akan diberikan banyak keberuntungan dalam segi finansial.
 
2. dewa dapur 灶神 (zàoshén)
 
dewa dapur, atau zàoshén, adalah pelindung keluarga dan rumah tangga. dewa ini juga bisa disebut dewa tungku, meskipun memiliki nama dewa tungku, tugas dewa ini bukan sebagai pemberi keberkahan pada makanan.
 
namun, dewa ini bertugas untuk mengawasi perilaku keluarga dan melaporkannya kepada kaisar langit pada akhir tahun. berbeda dengan dewa-dewa lainnya yang diberi penghormatan ketika tahun baru imlek, dewa dapur diberi penghormatan sebelum perayaan.
 
perayaan ini juga dapat disebut xiao nian, dilaksanakan tepat sebelum hari besar, tahun baru. poster dewa zao shen, biasanya diletakan di dekat perapian, dan dibakar di hari perayaan xiao nian, hal ini dilakukan agar sang dewa dapat naik ke surga dan memberikan laporan kepada kaisar giok.
 
lalu, sang kaisar akan memutuskan untuk memberikan penghargaan atau hukuman kepada keluarga tersebut. keluarga yang mempercayai adanya dewa dapur akan memberikan sesembahan berupa buah-buahan dan permen agar sang dewa memberikan laporan yang baik kepada kaisar giok.
 
setelah perayaan, keluarga harus meletakan poster baru dewa dapur di tempat semula di hari keempat tahun baru imlek.
 
3. dewa pintu 门神 (menshen)
 
dewa pintu, atau menshen adalah penjaga rumah dan pelindung dari energi negatif. dewa ini sering digambarkan dalam bentuk dua sosok gagah yang menjaga pintu masuk rumah. cerita masyarakat menyebutkan bahwa mereka digambarkan sebagai, qin shubao dan yuchi gong.
 
mereka ada jendral militer yang hidup pada masa dinasti tang. asal usul digunakannya dua jenderal ini adalah, dari kisah kaisar taizong, yang mengalami mimpi buruk yang katanya dari roh jahat yang memasuki kediaman kaisar.
 
oleh sebab itu, sang kaisar memerintahkan qin shubao dan yuchi gong untuk menjaga pintu agar menghalau roh jahat masuk. seiring berjalannya waktu, sang kaisar yang sering mengalami mimpi buruk memutuskan untuk memajang gambar dua jenderal kepercayaan itu di depan pintu.
 
hal ini ditiru oleh masyarakat tiongkok. penduduk percaya apabila pintu diberikan gambar dari qin shubao dan yuchi gong. mereka dipercaya dapat menjaga pintu rumah, menghalau hantu, dan mencegah roh jahat lainnya memasuki rumah.
 
apabila anda memiliki keinginan untuk mengikuti tradisi ini, anda dapat menggantung poster dewa zàoshén di pintu rumah anda. namun, pastikan bahwa mereka saling berhadapan, lalu gantilah poster tersebut setiap tahun baru imlek. (*)