53 Persen Napi Bungo Terjerat Narkotika

--
Hampir 53 persen warga binaan di Lapas Kelas IIB Muarabungo terjerat kasus narkotika. Hal ini berdasarkan laporan terbaru yang disampaikan oleh Kepala Lapas Bungo Kelas IIB Muarabungo, Muhammad Kameily, melalui Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan, Edi Suryatno, pada Minggu 16 Februari 2025.
Kalapas Bungo Muhammad Kameily menjelaskan bahwa pada awal tahun 2025, jumlah penghuni Lapas Bungo Kelas IIB Muara bungo mencapai 592 orang. Dari jumlah tersebut, 412 orang merupakan narapidana (napi), sementara 180 lainnya adalah tahanan.
"Dari 592 warga binaan, 315 orang terlibat kasus narkotika, 15 orang tersandung kasus korupsi, sementara 262 lainnya terjerat kasus pidana umum," ungkap Edi.
Selain tingginya angka warga binaan yang terjerat kasus narkotika, Lapas Bungo juga mengalami over kapasitas yang cukup signifikan. Kapasitas asli lapas ini telah terlampaui hingga 300 persen.
“Walaupun terjadi over kapasitas, pihak Lapas Bungo masih mampu menanggulangi kondisi ini dan menyediakan fasilitas yang memadai bagi para warga binaan,” tambah Edi.
Kondisi over kapasitas ini tentunya menimbulkan berbagai tantangan dalam pengelolaan lapas. Namun, Edi dan timnya tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga binaan.
“Kami berharap, meskipun kondisi lapas mengalami over kapasitas, pelayanan kepada warga binaan tetap dapat diberikan dengan baik,” harap Edi Suryatno.
Dengan tingginya angka kasus narkotika di Lapas Bungo, pihak lapas terus berupaya melakukan pembinaan kepada warga binaan. Program rehabilitasi dan kegiatan positif lainnya terus digalakkan guna membantu para napi menjalani masa hukuman dengan lebih baik serta mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat.