Ini Kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal Tanggapi Isu PHK Massal di PT Gudang Garam

Presiden Partai Buruh sekaligus Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).-ist-

JAKARTA – Presiden Partai Buruh sekaligus Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, angkat bicara terkait kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diduga terjadi di perusahaan rokok ternama, PT Gudang Garam.

Dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta pada Sabtu (6/9), Iqbal menyatakan pihaknya tengah mengumpulkan informasi dan akan segera memverifikasi kebenaran kabar tersebut.

Meski begitu, ia menyebut kabar ini patut menjadi perhatian karena dapat menjadi indikasi lemahnya daya beli masyarakat yang berdampak langsung terhadap produksi industri rokok.

“Kami baru menerima laporan soal dugaan PHK buruh di Gudang Garam. Hal ini masih kami telusuri,” ujar Iqbal.

BACA JUGA:Harga Cabai Rawit Tembus Rp45.926/kg, Bawang Merah Turun Jadi Rp42.720/kg

BACA JUGA:Pemkot Jambi Percepat Sertifikasi Halal untuk Perkuat Daya Saing UMKM

Sebelumnya, sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan momen perpisahan para karyawan di fasilitas produksi Gudang Garam yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur.

Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik tersebut, tampak puluhan pekerja berjabat tangan dengan ekspresi haru, sebagian besar mengenakan seragam kerja khas perusahaan.

Iqbal menilai, jika PHK tersebut benar terjadi, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebabnya, mulai dari pasokan tembakau yang terbatas hingga kurangnya inovasi produk rokok untuk menyesuaikan tren pasar saat ini.

Selain itu, ia juga menyoroti tingginya tarif cukai yang terus naik setiap tahun.

BACA JUGA:Puncak Gerhana Bulan Total di Bali Diprediksi Terjadi 8 September Pukul 02.11 WITA

BACA JUGA:Dosen Teknik Kebumian Universitas Jambi Gelar Pelatihan Digital Marketing di Desa Air Batu

“Beban cukai yang semakin tinggi turut menggerus daya saing perusahaan,” tambahnya.

Menurut Iqbal, dampak dari potensi PHK ini tidak hanya dirasakan oleh pekerja di pabrik saja. Rantai industri rokok yang melibatkan buruh tani tembakau, pekerja logistik, sopir, pedagang eceran, hingga pemilik rumah kontrakan juga berisiko terdampak secara ekonomi.

“Dampaknya bisa meluas, bahkan bisa menyentuh ratusan ribu orang yang menggantungkan hidupnya dari industri ini,” katanya.

Ia meminta pemerintah, baik pusat maupun daerah, segera mengambil langkah konkret untuk mengantisipasi efek domino dari krisis di sektor industri hasil tembakau tersebut.

BACA JUGA:Jalin Silaturahmi dan Meningkatkan Sinergitas dengan Insan Pers, Diskominfo Tanjab Barat Gelar Coffee Morning

BACA JUGA:4 Makanan Bikin Stamina Makin Kuat di Ranjang

Iqbal juga mengingatkan agar kasus ini tidak bernasib sama seperti kasus PHK massal di PT Sritex, di mana banyak buruh disebut belum menerima hak-haknya, termasuk tunjangan hari raya (THR).

Meski mengutamakan perlindungan terhadap pekerja, Iqbal tetap menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dengan kampanye kesehatan masyarakat.

“Lindungi industri rokok nasional agar tidak terjadi PHK besar-besaran, namun tetap jaga kampanye hidup sehat,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari manajemen PT Gudang Garam terkait isu yang berkembang. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan