Tradisi Ramadan di Negara Minoritas Muslim

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Rizal Zebua |

Sabtu , 29 Mar 2025 - 14:00

-jambi independent-Jambi Independent

Terdapat berbagai tradisi Ramadan di negara-negara dengan minoritas penduduk muslim. tradisi itu adalah bentuk harmoni antara keagamaan dan budaya lokal.

Ramadan di negara-negara tersebut dirayakan dengan sungguh-sungguh. Meskipun populasi muslim tidak sebanyak di negara mayoritas.

Untuk memperkuat ikatan komunitas, para umat muslim berpartisipasi dalam kegiatan puasa, berbuka puasa bersama, dan mengadakan acara sosial.

Umat Muslim di negara-negara itu kerap mengundang teman dan tetangga dari berbagai latar belakang. Mereka berbagi kebahagiaan dan makna saat bulan suci. Menciptakan suasana saling menghormati dan saling memahami satu sama lain.

Berikut tradisi Ramadan di berbagai negara minoritas muslim.

1. Tiongkok

Tradisi Ramadan di Tiongkok meliputi ibadah salat, membaca Al-Qur’an, dan berbuka puasa bersama. Di berbagai wilayah, khususnya di komunitas muslim Hui, Ramadan dirayakan dengan semangat kebersamaan.

Umat muslim biasanya melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah di masjid-masjid terdekat. Selain itu, warga lokal memiliki tradisi saling berbagi makanan dengan sesama muslim. Sebagai bentuk solidaritas.

Salah satu tradisi unik yang dilakukan warga lokal muslim di Kashgar disebut “Muqam”. Yaitu tarian tradisional dan nyanyian khas. Untuk menyambut datangnya bulan Ramadan.

Istilah puasa dalam bahasa Mandarin adalah jīn shí. Waktu puasa di Tiongkok untuk wilayah utara dan timur laut seperti Beijing, Shenyang, Tianjin, Changchun, dan Harbin lebih lama daripada wilayah selatan.

Anda sudah tahu, pengalaman berpuasa di Tiongkok berbeda antara satu komunitas dengan lainnya. Sementara beberapa komunitas muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan relatif bebas.

Namun komunitas lain, terutama di wilayah Xinjiang, menghadapi pembatasan yang ketat. Hal itu menunjukkan kompleksitas situasi umat Muslim di Tiongkok dalam menjalankan ibadah Ramadan.

tradisi ramadan di negara minoritas muslim                            terdapat berbagai tradisi ramadan di negara-negara dengan minoritas penduduk muslim. tradisi itu adalah bentuk harmoni antara keagamaan dan budaya lokal.
ramadan di negara-negara tersebut dirayakan dengan sungguh-sungguh. meskipun populasi muslim tidak sebanyak di negara mayoritas. 
untuk memperkuat ikatan komunitas, para umat muslim berpartisipasi dalam kegiatan puasa, berbuka puasa bersama, dan mengadakan acara sosial. 
umat muslim di negara-negara itu kerap mengundang teman dan tetangga dari berbagai latar belakang. mereka berbagi kebahagiaan dan makna saat bulan suci. menciptakan suasana saling menghormati dan saling memahami satu sama lain.
baca juga:alasan momen idulfitri selalu identik dengan baju baru
baca juga:prabowo gibran bayar zakat fitrah di istana negara
berikut tradisi ramadan di berbagai negara minoritas muslim.
1. tiongkok
tradisi ramadan di tiongkok meliputi ibadah salat, membaca al-qur’an, dan berbuka puasa bersama. di berbagai wilayah, khususnya di komunitas muslim hui, ramadan dirayakan dengan semangat kebersamaan. 
umat muslim biasanya melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah di masjid-masjid terdekat. selain itu, warga lokal memiliki tradisi saling berbagi makanan dengan sesama muslim. sebagai bentuk solidaritas.
salah satu tradisi unik yang dilakukan warga lokal muslim di kashgar disebut “muqam”. yaitu tarian tradisional dan nyanyian khas. untuk menyambut datangnya bulan ramadan.
istilah puasa dalam bahasa mandarin adalah jīn shí. waktu puasa di tiongkok untuk wilayah utara dan timur laut seperti beijing, shenyang, tianjin, changchun, dan harbin lebih lama daripada wilayah selatan. 
anda sudah tahu, pengalaman berpuasa di tiongkok berbeda antara satu komunitas dengan lainnya. sementara beberapa komunitas muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan relatif bebas.
namun komunitas lain, terutama di wilayah xinjiang, menghadapi pembatasan yang ketat. hal itu menunjukkan kompleksitas situasi umat muslim di tiongkok dalam menjalankan ibadah ramadan.
2. jepang
berbeda dengan di indonesia, umat muslim di jepang harus menjalani puasa dengan durasi yang lebih lama. yaitu 16-17 jam. 
umat muslim yang menjalani puasa bulan ramadan akan berkumpul dan saling berbagi. mereka menjadikan japan islamic center sebagai pusat berkumpul. karena bangunan itu luas dan kapasitasnya besar. sehingga mampu menampung banyak orang. 
salah satu masjid terbesar di tokyo disebut masjid camii. masjid itu selalu menyelenggarakan kajian bersama, salat tarawih, dan buka bersama setiap hari selama bulan ramadan.
masjid camii berlokasi di yoyogi uehara, tokyo. itu merupakan masjid tertua yang ada di jepang. saat ramadan, secara rutin pengurus masjid selalu menyelenggarakan acara berbuka puasa, kajian, juga salat berjamaah untuk semua umat islam yang ada di jepang.
selain ramai dengan jamaah, masjid camii tokyo juga menjadi pusat pembelajaran islam terbesar di jepang.
budaya puasa di jepang atau danjiki berbeda dengan di indonesia. di indonesia, masyarakat terbiasa ngabuburit dan mencari takjil di jalanan. sedangkan di jepang, untuk mendapatkan takjil bisa mengunjungi masjid yang ada di sekitar. atau mencari restoran halal.
3. prancis
prancis merupakan salah satu negara di eropa dengan populasi muslim cukup besar. terutama di kota-kota seperti paris, marseille, dan lyon.
saat bulan ramadan, umat islam di prancis menjalankan ibadah puasa dengan durasi yang cukup panjang. yakni sekitar 16-18 jam. bergantung pada waktu matahari terbit dan terbenam, terutama saat ramadan jatuh di musim panas. 
meskipun hidup di negara yang minoritas muslim, komunitas muslim di prancis tetap menjaga tradisi ramadan dengan penuh semangat.
banyak masjid dan pusat komunitas muslim mengadakan buka puasa bersama. juga salat tarawih berjamaah.
terdapat beberapa tradisi puasa di prancis selama bulan ramadan. seperti berbelanja makanan dan pernak-pernik, serta menikmati baguette.
baguette adalah roti khas prancis yang berbentuk panjang dan memiliki tekstur renyah. muslim di prancis juga berbuka dengan kurma dan makanan khas timur tengah.
selain itu, pasar dan toko halal biasanya menyediakan berbagai santapan khas ramadan. itu memudahkan umat muslim dalam menyiapkan menu berbuka dan sahur.  
di beberapa kota besar, ramadan menjadi momen kebersamaan antarwarga muslim dan non-muslim.
hampir sama dengan tradisi di indonesia, beberapa organisasi atau lembaga setempat mengadakan acara buka puasa bersama di tempat umum. seperti taman atau alun-alun kota.
tradisi itu dapat diikuti oleh siapa saja. bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai ramadan kepada masyarakat luas. serta mempererat hubungan antarkomunitas. 
4. inggris
tradisi puasa warga lokal inggris meliputi salat harian, buka puasa bersama, dan kegiatan sosial lainnya. masjid-masjid setempat memiliki peran penting sebagai pusat kegiatan keagamaan. terlebih selama bulan suci.
bagi keluarga muslim di inggris, ramadan merupakan momen untuk berkumpul. mereka menjalankan sahur dan berbuka puasa dalam kehangatan keluarga.
praktek tradisional itu merupakan bagian dari rutinitas komunitas muslim inggris. sebagai bagian dari keberagaman yang ada di negara tersebut.
ramadan di inggris dirayakan dengan berbagai cara. di antaranya ajang festival makanan, acara buka bersama dan amal, pameran seni dan pertunjukkan, hari terbuka masjid dan program pendidikan, dan lain-lain.
festival makanan dan pasar ramadan di inggris merupakan cara untuk mengenalkan berbagai kuliner dan budaya umat muslim.
ajang saat ramadan itu mendorong orang-orang dari berbagai latar belakang untuk berpartisipasi. aspek komunal ramadan di inggris merupakan bagian integral dari festival itu. melibatkan masjid, ruang publik, dan tempat-tempat umum. untuk mendorong partisipasi dan tindakan komunitas yang positif.
ramadan di inggris berkontribusi pada keharmonisan, pelestarian budaya, dan pengembangan multikulturalisme.
tradisi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam ramadan membekas dalam ingatan komunitas muslim di negara-negara tersebut.
meski tantangan sering muncul, semangat kebersamaan dan solidaritas senantiasa terjalin. bulan suci di negara-negara tersebut dapat terus memupuk rasa persatuan.(*)