Jangan Tertukar, Ini Bedanya Kelebihan Berat Badan dan Obesitas

Jangan Tertukar, Ini Bedanya Kelebihan Berat Badan dan Obesitas--

JAMBIKORAN.COM – Tidak semua orang yang terlihat gemuk bisa dikategorikan obesitas.

Dalam dunia medis, kelebihan berat badan dan obesitas memiliki perbedaan mendasar, baik dari definisi maupun dampaknya terhadap kesehatan.

Kelebihan berat badan umumnya ditentukan melalui indeks massa tubuh (IMT). Untuk standar Asia, nilai IMT antara 23 hingga 25 dianggap sebagai kelebihan berat badan, sementara hasil di atas 25 sudah masuk kategori obesitas.

Artinya, seseorang yang bobot tubuhnya di atas rata-rata belum tentu obesitas apabila nilai IMT masih berada di bawah batas tersebut.

BACA JUGA:Sekda Pimpin Exit Meeting dan Entry Meeting Bersama BPK RI

BACA JUGA:Penyandang Disabilitas Masih Hadapi Hambatan, Dalam Pengurusan Administrasi

Obesitas sendiri tidak hanya berhubungan dengan angka pada timbangan, tetapi juga berkaitan dengan penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh.

Lemak yang menumpuk terutama di sekitar perut atau dikenal sebagai lemak visceral, dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.

Kondisi ini menjadikan obesitas lebih berbahaya dibandingkan sekadar kelebihan berat badan.

Selain IMT, ukuran lingkar pinggang kini juga menjadi indikator penting untuk menilai risiko kesehatan.

BACA JUGA:OPD Harus Maksimalkam Anggaran dan Inovasi Teknologi

BACA JUGA: 54 Hektare Lahan Nyaris Puso, Kadis TPHP: Masih Bisa Diselamatkan Karena Ada Hujan

Penelitian menunjukkan bahwa lingkar pinggang yang melebihi batas normal memiliki keterkaitan yang lebih kuat dengan penyakit metabolik dibandingkan IMT.

Kementerian Kesehatan RI menetapkan batas aman lingkar pinggang yaitu kurang dari 80 cm pada wanita dan 90 cm pada pria.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan