Al Haris Soroti Judol di Lingkungan ASN

APEL: Gubernur Jambi, Al Haris saat menyampaikan arahannya di apel perdana masca cuti bersama Idul Fitri dan Nyepi 2025.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris memimpin apel perdana masuk kerja pasca libur dan cuti bersama Lebaran Idul Fitri dan Nyepi 2025, Selasa (8/4) pagi, di lapangan Depan Kantor Gubernur Jambi.
Dalam apel perdana tersebut, turut hadir Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman, para Asisten dan Staf Ahli, para Kepala OPD, hingga ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Jambi.
Dalam arahannya, Al Haris menekankan terkait dengan maraknya Judi Online (Judol) di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan peserta didik di Provinsi Jambi.
"Saya lihat provinsi yang permainan judi online tertinggi Jambi, saya kaget. Anak remaja mulai dari SMP, SMA, bahkan juga ASN kita. Saya kira ini ke depan bagimana kita mencegah ini semua dengan memperketat handphone mereka mulai dari anak-anak sekolah hingga ASN," kata Al Haris.
BACA JUGA:Bahas Proyek Flyover di Kota Jambi
BACA JUGA:Hall dan Diskotik DA Club 41 Ditutup Sementara
Al Haris meminta agar ASN di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Pada kesempatan tersebut, Al Haris berharap Kepala Dinas (Kadis) dapat mensolidkan staf-stafnya dalam bekerja demi mewujudkan Jambi Mantap.
"Pemimpin daerah harus mensolidkan, seorang Kadis harus bisa merangkul bawahannya. Kedepannya perlu kita bangun sebuah kinerja yang baik," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jambi M Hafiz Fattah, juga menyoroti adanya laporan bahwasanya Provinsi Jambi masuk dalam daftar daerah dengan tingkat praktik Judi Online (Judol) tertinggi, dengan mayoritas pemainnya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan remaja usia 10 hingga 20 tahun.
Untuk mengatasi penyakit buruk ini, tidak cukup ditangani secara preventif namun perlu disikapi secara menyeluruh dan komprehensif.
“Saya sudah mendengar terkait Judol yang ternyata punya tingkat kerawanan yang tinggi di Prov Jambi,” kata M Hafiz.
Ia mengatakan untuk pencegahannya yang disampaikan oleh Gubernur Jambi Al Haris merupakan langkah awal yang baik, namun belum bisa menyelesaikan persoalannya hingga ke akar-akarnya.
Penangan Judol selama ini, kata Hafiz, ibarat memberi obat pereda nyeri kepada pasien dengan penyakit parah.