Penyeberangan Kuala Tungkal Menurun Selama Lebaran

Suasana di Pelabuhan Kuala Tungkal beberapa waktu lalu.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI – Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat, menunjukkan penurunan signifikan selama masa angkutan Lebaran 2025.

Hal ini disampaikan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jambi, Dr Drs Benny Nurdin Yusuf, AMd LLAJ, MH, dalam laporan evaluasi penutupan Posko Nasional Angkutan Lebaran.

Pelabuhan yang melayani rute Jambi–Telaga Punggur (Batam)–Dabo (Kepulauan Riau) ini mencatat total 5.930 penumpang datang dan 6.545 penumpang berangkat, dengan rata-rata pergerakan harian mencapai 567 orang.

“Secara umum, tren penumpang yang menggunakan penyeberangan dari dan ke Kuala Tungkal menurun. Dibandingkan tahun 2024, arus mudik turun 6 persen, sedangkan arus balik turun drastis hingga 50 persen,” ujar Benny, Sabtu (12/4).

BACA JUGA:Penumpang Naik Hingga 409 Persen, BPTD Jambi Catat Lonjakan Penumpang

BACA JUGA:Walikota Jambi Luncurkan Program Subuh Berkah Bahagia, Pererat Hubungan Pemerintah dan Masyarakat

Dari sisi kendaraan, tercatat 902 unit datang dan 699 unit berangkat melalui pelabuhan tersebut.

Puncak arus balik terjadi pada H+6, dengan 651 kendaraan melintas hanya dalam satu hari.

Benny menjelaskan, meski pelabuhan ini masih menjadi jalur penting penghubung antarprovinsi, sejumlah faktor seperti biaya operasional, perpindahan moda transportasi, serta cuaca laut, diduga kuat menjadi penyebab menurunnya volume penumpang, khususnya saat arus balik.

Untuk menanggapi penurunan ini, BPTD Kelas II Jambi akan memperkuat sinergi bersama operator pelayaran, ASDP, dan pemerintah daerah guna meningkatkan daya tarik dan kenyamanan layanan penyeberangan.

“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh agar ke depan pelayanan lebih optimal, terjadwal, dan terintegrasi dengan transportasi darat lainnya,” ungkap Benny.

Ia menambahkan, penyeberangan Kuala Tungkal tetap memiliki peran strategis sebagai jalur konektivitas utama Jambi ke wilayah kepulauan, khususnya Kepri. 

Oleh karena itu, penguatan layanan dan peningkatan fasilitas pelabuhan akan menjadi fokus pembenahan ke depan.

“Transportasi laut adalah bagian penting dari sistem mobilitas masyarakat Jambi. Kami ingin memastikan layanan ini tetap relevan, aman, dan diminati,” pungkasnya.(zen)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan