Mengenal Wellness Tourism yang Semakin Diminati

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

Negara seperti Jepang dan India memiliki banyak retret yang berfokus untuk meningkatkan level spiritual. Biasanya aktivitas itu berlangsung minimal 1 minggu. Kegiatan dan tujuannya juga bergantung destinasi retret. 

Naiknya Popularitas Wellness Tourism

1. Tren Healing dan Self-care

Melihat kampanye mental health yang digaungkan di berbagai media sosial, banyak orang semakin sadar bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mereka berbondong-bondong untuk merawat tubuh dan mental.

Salah satu industri yang populer dari tren itu adalah wellness tourism. Itu menawarkan jeda bagi siapapun yang lelah.

Liburan biasa dinilai tidak cukup bagi mereka yang burnout. Mereka membutuhkan 'obat' yang lebih kuat daripada rekreasi.

2. Eksplorasi Budaya

Banyak sekali retret yang menawarkan asimilasi antara kesejahteraan dengan budaya. Contohnya, seperti India, Jepang, Nepal, dan Bali. Berkat budaya mereka yang kental, hal itu menjadi faktor penarik turis. 

Dengan minat eksplorasi budaya yang besar, hal itu dikombinasikan dengan kesempatan untuk meningkatkan kesehatan mereka. Selayaknya bundle 3 in 1, liburan diisi dengan pendekatan alam, budaya, dan spiritualitas. Siapa yang tidak tergiur? 

3. Sebagai Investasi Diri

Kebanyakan orang sadar bahwa liburan tidak hanya untuk "melarikan diri" dari rutinitas. Melainkan sebuah cara untuk memperbaiki diri.

Dengan wellness tourism, seseorang dapat membawa pulang keseimbangan jiwa dan raga. Bukan hanya cenderamata.

Hal itu juga mencerminkan mindfulness soal liburan. Karena wisata kesehatan itu bukanlah tren semata. Namun, cara untuk memperlakukan diri dengan lebih baik. Yaitu dengan investasi kembali ke diri sendiri. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan