Mengapa Orang Dewasa Juga Mengalami Overstimulasi?

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
• Teknik grounding (menyadari tubuh dan lingkungan)
• Gunakan alat bantu sensorik seperti penutup telinga atau kacamata hitam
Untuk Pencegahan Jangka Panjang:
• Atur batasan screen time dan interaksi sosial
• Tidur cukup dan rutin melakukan self-care
• Ciptakan lingkungan tenang dan terorganisir
• Cari bantuan profesional jika diperlukan
Overstimulasi bukan hanya dialami anak-anak, tetapi juga semakin umum terjadi pada orang dewasa. Ketika otak kewalahan menerima terlalu banyak rangsangan, dampaknya bisa muncul secara fisik, emosional, dan mental.
Penyebabnya beragam, mulai dari lingkungan bising, tekanan sosial, hingga stres pribadi. Beberapa kelompok seperti individu dengan ADHD, autisme, atau gangguan kecemasan lebih rentan terhadap kondisi ini.
Kabar baiknya, overstimulasi bisa dikelola. Dengan mengenali jenis dan pemicunya, serta menerapkan strategi seperti mindfulness, manajemen waktu, dan self-care, kita bisa menjaga keseimbangan hidup di tengah dunia yang penuh stimulasi. (*)