Suka Scroll sebelum Tidur? Waspadai Dampaknya pada Otak

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

Setiap malam, hal yang paling sering dilakukan sebelum tidur bukan lagi menyikat gigi atau membaca buku, tapi membuka ponsel. Banyak orang terbiasa melihat media sosial atau menonton video pendek.

Aktivitas ini terasa ringan dan sering dianggap sebagai hiburan. Meskipun niatnya hanya sebentar, namun sering kali waktu berjalan tanpa disadari. Lima menit berubah jadi lima puluh menit.

Saat sadar, waktu tidur sudah berkurang banyak akibat scroll tanpa melihat waktu yang telah dihabiskan. Kebiasaan scroll sebelum tidur kelihatannya tidak berbahaya, padahal bisa berdampak langsung pada otak dan pola tidur kita.

Saat tubuh mulai lelah dan ingin istirahat, otak juga butuh waktu untuk tenang, namun dengan terus menerima informasi dari layar, otak justru dipaksa untuk tetap aktif.

BACA JUGA:Sebab Isu Kuliner Negatif di Media Sosial, Cepat Viral dan Merugikan

BACA JUGA:Israel Dikepung Kebakaran Hebat

Kita tidak hanya menatap layar, tetapi juga berpikir, merespons, bahkan kadang memproses emosi dari apa yang kita lihat. Hal ini membuat proses menuju tidur menjadi terganggu dan waktu tidur akan berkurang banyak. 

Yang seringkali tidak disadari adalah radiasi cahaya layar ponsel, khususnya cahaya biru yang bisa menghambat produksi hormon melatonin. Hormon ini dibutuhkan agar tubuh merasa mengantuk dan siap untuk tidur.

Ketika produksinya terganggu, kita jadi susah tidur meskipun tubuh sebenarnya sudah lelah. Kalau pun pada akhirnya tertidur, kualitas tidur tidak akan bisa maksimal. Durasi tidur jadi pendek, sering terbangun di malam hari, hingga bangun dengan perasaan tidak segar.

Dampak yang didapatkan tidak hanya terasa saat malam, tapi juga keesokan harinya. Kita jadi lebih sulit fokus, mudah merasa lelah, dan tidak bersemangat menjalani aktivitas.

Jika kebiasaan ini terjadi terus-menerus, gangguan tidur yang dialami bisa memengaruhi kesehatan otak dalam jangka panjang. Penurunan daya ingat, kesulitan berkonsentrasi, hingga peningkatan risiko stres dan kecemasan bisa muncul karena kurang tidur yang berkualitas.

Dalam jangka panjang, kondisi ini juga dapat memengaruhi kemampuan berpikir jernih dan mengambil keputusan bahkan bisa mengalami depresi dan gangguan kecemasan umum.

Isi konten yang kita lihat juga bisa berpengaruh pada perkembangan otak. Misalnya, jika sebelum tidur kita melihat konflik di media sosial atau konten negatif lainnya, otak akan membawa perasaan itu ke dalam tidur.

Saat bangun, kita bisa terbawa emosi yang belum selesai diproses semalam akibat konten yang telah kita lihat. Jika memungkinkan, letakkan ponsel agak jauh dari tempat tidur sehingga bisa segera beristirahat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan