Leo XIV Pimpin Misa Pertamanya sebagai Paus

MISA: Paus Leo XIV saat memimpin misa pertamanya.-IST/JAMBI INDEPENDENT-
ROMA - Pemimpin teertinggi Gereja Katolik yang baru telah terpilih melalui konklaf kepausan. Paus Leo XIV, yang terpilih pada Kamis, 8 Mei 2025 waktu setempat, memimpin misa pertamanya, Jumat, 9 Mei 2025.
Paus berusia 69 tahun itu merayakan misa di Kapel Sistina, Vatikan, bersama para kardinal. Baik 133 kardinal elektor yang berpartisipasi dalam konklaf maupun kardinal yang berusia di atas 80 tahun dan tidak memenuhi syarat untuk ikut dalam pemungutan suara.
Dalam homilinya, Leo XIV menyesalkan kenyataan bahwa beriman kepada Tuhan dianggap “tidak masuk akal” dalam banyak situasi.
"Bahkan saat ini ada banyak situasi di mana iman Kristen dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, bagi orang-orang yang lemah dan tidak cerdas," kata Paus berkewarganegaraan Amerika Serikat-Peru itu.
"Situasi di mana jaminan lain, seperti teknologi, uang, kesuksesan, kekuasaan, kesenangan, lebih diutamakan. Ini adalah lingkungan di mana tidak mudah untuk bersaksi dan mewartakan Injil dan di mana orang-orang percaya diejek, ditentang, dihina, atau, paling banter, ditoleransi dan dikasihani,” ujarnya, menambahkan.
"Namun, justru karena alasan ini, di sinilah misi sangat dibutuhkan, karena kurangnya iman sering kali membawa serta tragedi seperti hilangnya makna hidup, dilupakannya belas kasihan, pelanggaran martabat pribadi dalam bentuknya yang paling dramatis, krisis keluarga, dan banyak luka lain yang diderita masyarakat kita,” kata Paus Leo XIV.
Diketahui sebelumnya, Kamis, 8 Mei 2025, Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik, sekaligus Kepala Negara Takhta Suci Vatikan dan Uskup Roma.
Berasal dari Chicago, AS dan lama bertugas di Peru, ia memilih nama Leo XIV untuk masa kepausannya.
Ia merupakan Paus pertama dari AS sekaligus Paus pertama dari Ordo Agustinian (OSA).
Sebelumnya ia menjabat sebagai prefek (kepala) Dikasteri untuk Para Uskup, yang merupakan departemen dalam kuria Roma yang bertugas untuk menyeleksi, mengangkat, dan mengawasi para uskup Katolik.
Prevost dilantik sebagai kardinal oleh mendiang Paus Fransiskus pada September 2023. Ia dianggap akan melanjutkan reformasi yang diinisiasi Fransiskus untuk Gereja Katolik.