Kebiasaan Tidur dengan Lampu Menyala

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Rizal Zebua |

Senin , 19 May 2025 - 17:15

-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

Namun, perlu dipahami bahwa mengubah kebiasaan ini tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba karena berkaitan dengan aspek kenyamanan psikologis yang bersifat personal.

Pendekatan yang bisa dilakukan adalah perlahan membiasakan diri dengan intensitas cahaya yang lebih redup atau menggunakan lampu tidur khusus yang dirancang dengan tingkat kecerahan yang sangat minim.

Dengan cara ini, tubuh dapat beradaptasi secara bertahap tanpa menimbulkan rasa cemas berlebihan. Kebiasaan tidur dengan lampu menyala di rumah bukan semata-mata disebabkan oleh ketidaktahuan akan dampak negatifnya.

Melainkan dipengaruhi oleh faktor psikologis hingga gaya hidup yang telah terbentuk sejak lama. Oleh karena itu, perlunya melatih diri secara perlahan untuk tidak bergantung pada lampu menyala saat tidur. (*)

kebiasaan tidur dengan lampu menyala                            di tengah gencarnya penyuluhan gaya hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya kualitas tidur, kebiasaan tidur dengan lampu menyala ternyata masih sering ditemukan di rumah-rumah masyarakat.
fenomena ini menarik untuk dikaji karena bertolak belakang dengan anjuran para pakar kesehatan yang menyebutkan bahwa tidur dalam kondisi gelap total jauh lebih menyehatkan. 
namun, pada kenyataannya, banyak keluarga yang tetap merasa nyaman atau bahkan lebih aman ketika  lampu tetap menyala saat malam hari. salah satu faktor utama yang mendorong kebiasaan ini adalah aspek psikologis. 
ini yang berkaitan erat dengan rasa aman dan ketenangan. bagi sebagian orang, terutama anak-anak dan lansia, cahaya lampu yang menyala dapat memberikan sensasi perlindungan dari bahaya yang mungkin mengintai di kegelapan.
baca juga:cuaca ekstrem di tanjabtim, seorang nelayan tenggelam, rumah warga hancur diterjang puting beliung
baca juga:intip keseruan daifest 2025, daihatsu midyear festival hadirkan ragam promo menarik
selain itu, pengaruh budaya juga turut mempengaruhi pola tidur masyarakat yang serba cepat dan praktis. di beberapa keluarga, menyalakan lampu saat tidur menjadi simbol keterbukaan, kesiapsiagaan, serta kemudahan dalam mengakses ruangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
misalnya, lampu kecil yang tetap menyala di kamar tidur atau koridor rumah dianggap dapat membantu kita untuk mempermudah saat bangun di tengah malam tanpa repot mencari sakelar lalu menyalakan lampu terlebih dahulu.
kebiasaan ini juga erat kaitannya dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung lebih individualis tapi cemas terhadap keamanan. banyak penghuni rumah yang merasa lebih tenang saat lampu tetap menyala karena memberikan ilusi kontrol terhadap lingkungan sekitar.
terutama di daerah yang rawan pencurian atau gangguan lainnya, lampu yang menyala dianggap sebagai langkah terbaik untuk menakut-nakuti orang yang berniat jahat.
faktor lain yang jarang disadari adalah keterikatan pada kebiasaan masa kecil yang terbawa hingga dewasa yaitu tidur dengan keadaan lampu tetap menyala. sebagian orang tumbuh dalam keluarga yang membiasakan tidur dengan lampu menyala.
sehingga kebiasaan tersebut menjadi bagian dari rutinitas yang sulit untuk diubah walaupun dari sisi medis, paparan cahaya berlebihan saat tidur justru mengganggu kesehatan tubuh dan menyebabkan tidur terasa kurang nyenyak.
di era digital saat ini, kebiasaan tidur dengan lampu menyala juga sering diperkuat oleh penggunaan gadget yang hampir selalu menemani sebelum tidur. banyak orang yang tanpa sadar meninggalkan ponsel atau televisi dalam kondisi menyala.
sehingga ruangan tetap terang meskipun aktivitas sudah berakhir. kondisi ini semakin memperkuat kebiasaan tidur dalam kondisi terang yang sebenarnya kurang baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
namun, perlu dipahami bahwa mengubah kebiasaan ini tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba karena berkaitan dengan aspek kenyamanan psikologis yang bersifat personal.
pendekatan yang bisa dilakukan adalah perlahan membiasakan diri dengan intensitas cahaya yang lebih redup atau menggunakan lampu tidur khusus yang dirancang dengan tingkat kecerahan yang sangat minim.
dengan cara ini, tubuh dapat beradaptasi secara bertahap tanpa menimbulkan rasa cemas berlebihan. kebiasaan tidur dengan lampu menyala di rumah bukan semata-mata disebabkan oleh ketidaktahuan akan dampak negatifnya.
melainkan dipengaruhi oleh faktor psikologis hingga gaya hidup yang telah terbentuk sejak lama. oleh karena itu, perlunya melatih diri secara perlahan untuk tidak bergantung pada lampu menyala saat tidur. (*)