UEA Capai Kesepakatan dengan Israel, Kirim Bantuan Mendesak ke Gaza

-ANTARA FOTO-Jambi Independent
Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Israel untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan mendesak kepada 15.000 warga sipil di Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, untuk mengoordinasikan pengiriman bantuan makanan darurat dan pasokan penting lainnya, menurut kantor berita resmi UEA, WAM, seperti dilaporkan Anadolu pada Rabu,
“Bantuan ini akan memenuhi kebutuhan pangan sekitar 15.000 warga sipil di Jalur Gaza pada tahap awal,” demikian pernyataan WAM.
Paket bantuan akan mencakup dukungan operasional bagi pengusaha roti dan kebutuhan anak-anak, dengan komitmen untuk terus mengalirkan bantuan serupa secara berkelanjutan.
BACA JUGA:Lindungi Warga dari Panas Ekstrem, Tokyo Gratiskan Biaya Air Dasar
BACA JUGA:Bae Na Ra Curi Perhatian, Lewat Peran Antagonis dan Drama Romantis di 2025
Menteri UEA itu menekankan pentingnya “memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan, medis, dan logistik secara segera, berkelanjutan, aman, dan tanpa hambatan bagi saudara-saudara kita di Gaza.”
Kedua menteri juga membahas upaya untuk mengembalikan gencatan senjata serta pembebasan para sandera.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel mengenai kesepakatan tersebut.
Meskipun Israel telah mengumumkan rencana terbatas untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, di bawah tekanan tekanan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, tidak ada satu pun pengiriman yang masuk sejak 2 Maret, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.
Pihak pejabat di wilayah tersebut menyatakan Gaza membutuhkan minimal 44.000 truk bantuan selama periode ini, termasuk 500 truk bantuan dan 50 truk bahan bakar per hari untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan.
Gaza masih berada dalam kondisi kelaparan dengan blokade yang berkontribusi terhadap ratusan kematian akibat kelaparan dan kekurangan obat-obatan karena truk-truk bantuan masih tertahan di perbatasan.
Tentara Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza sejak Oktober 2023, yang telah menewaskan hampir 53.600 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu untuk Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.