Perbedaan Self Reward dan Healing

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Healing bisa bersifat aktif. Seperti berkonsultasi dengan psikolog. Sedangkan healing bersifat pasif lebih pada keinginan seperti menyendiri dan meditasi di alam, menulis blog, atau melakukan aktivitas yang memberi rasa tenang.
Contoh Healing:
• Meditasi atau yoga untuk mengelola kecemasan
• Berlibur jauh dari rutinitas untuk menenangkan pikiran
• Konseling untuk mengatasi luka batin
Kapan Dibutuhkan?
Self reward cocok saat Anda merasa lelah akibat rutinitas kerja keras, tapi secara mental dan emosional masih stabil. Itu membantu menjaga semangat dan mencegah burnout.
Healing diperlukan ketika Anda merasa kosong, terus-menerus cemas, atau kelelahan emosional, bahkan tanpa tahu alasan pastinya. Itu adalah alarm bahwa tubuh dan jiwa Anda butuh dirawat, bukan hanya dihibur.
Jangan Salah Kaprah
Sering kali banyak orang menyebut healing. Padahal sebenarnya hanya butuh self reward. Atau sebaliknya, menganggap diri cukup dengan beli barang yang kita inginkan. Padahal hati sedang benar-benar butuh dipulihkan.
Penting untuk jujur pada diri sendiri: apakah saya hanya butuh istirahat sejenak dan hiburan, atau saya benar-benar merasa lelah secara emosional dan butuh ruang untuk sembuh?
Baik self reward maupun healing adalah bentuk cinta terhadap diri sendiri. Namun, keduanya bukan hal yang bisa saling menggantikan. Mengenali kebutuhan diri adalah langkah pertama menuju keseimbangan hidup.
Jadi, sebelum pesan makanan mahal atau merencanakan liburan, pikirkan terlebih dulu: Apa yang benar-benar saya butuhkan saat ini? (*)