Insiden Penalti Alvarez Ubah Aturan, UEFA dan IFAB Resmi Klarifikasi Hukum Tendangan 12 Pas

Julian Alvarez terpeleset saat melakukan tembakan penalti. -getty images-Jambi Independent
Jakarta– UEFA bersama International Football Association Board (IFAB) resmi melakukan klarifikasi terhadap aturan penalti, menyusul kontroversi yang terjadi dalam laga Liga Champions antara Atletico Madrid dan Real Madrid beberapa bulan lalu.
Perubahan ini diumumkan melalui surat edaran resmi yang dirilis IFAB, menyatakan bahwa penalti yang menghasilkan gol lewat sentuhan ganda tidak disengaja oleh penendang kini akan dianggap sah dan harus diulang — bukan dibatalkan seperti sebelumnya.
Kebijakan baru ini mulai berlaku pada Rabu 5 Juni 2025, dan akan langsung diterapkan dalam pertandingan UEFA Nations League antara Jerman dan Portugal di Munich.
Insiden yang memicu revisi aturan tersebut melibatkan striker Atletico Madrid, Julian Alvarez, yang terpeleset saat melakukan eksekusi penalti dalam adu tos-tosan melawan Real Madrid pada babak perempat final Liga Champions, Maret lalu. Dalam kejadian itu, bola sempat memantul dari kakinya sebelum masuk ke gawang Thibaut Courtois. Setelah tinjauan VAR, gol dianulir karena dianggap terjadi pelanggaran double touch, dan Atletico tersingkir akibat hasil adu penalti tersebut.
BACA JUGA:Sancho Gagal Dipermanenkan Chelsea, Kembali ke Manchester United karena Masalah Gaji
BACA JUGA:Damkar Kota Jambi Siap Tangani Sapi Kurban Ngamuk, Warga Bisa Hubungi 112
Dalam pernyataan resminya, IFAB mengakui bahwa situasi seperti ini sebelumnya belum dijelaskan secara spesifik dalam Hukum 14 (Law 14) tentang pelaksanaan penalti. Celah aturan itulah yang membuat wasit memilih membatalkan gol meski tidak ada unsur kesengajaan dari sang pemain.
"Kasus seperti ini memang sangat jarang terjadi. Karena tidak disebutkan secara eksplisit dalam aturan, wasit biasanya menganggapnya pelanggaran," ungkap IFAB. "Namun, ketentuan yang ada sebenarnya ditujukan untuk situasi ketika penendang secara sengaja menyentuh bola dua kali."
Dengan aturan baru, jika penalti semacam itu menghasilkan gol, maka tendangan akan diulang. Namun jika tidak berbuah gol, maka perlakuan tetap sama: dalam adu penalti, dianggap gagal; sedangkan di waktu normal atau tambahan waktu, tim lawan akan diberikan tendangan bebas tidak langsung.
Regulasi yang diperbarui ini juga akan digunakan pada ajang Piala Dunia Antarklub 2025 yang akan digelar di Amerika Serikat mulai 14 Juni. Atletico Madrid, sebagai salah satu dari 32 tim peserta, berpotensi kembali terlibat dalam penerapan aturan anyar ini.
IFAB sendiri adalah otoritas tertinggi pembuat hukum permainan sepak bola, beranggotakan FIFA dan empat federasi sepak bola Britania Raya. Setiap perubahan aturan harus mendapatkan minimal enam suara dari total delapan yang tersedia — dengan FIFA memiliki empat suara dan masing-masing federasi Britania satu suara. (*)