Lebih dari Separuh Ekspor Jambi Masih Lewat Pelabuhan Luar Provinsi

JAMBI - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi melaporkan bahwa mayoritas ekspor komoditas asal Jambi pada April 2025 masih dilakukan melalui pelabuhan di luar wilayah provinsi.

Nilainya mencapai 56,33 persen atau setara 88,82 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari total ekspor sebesar 157,6 juta dolar AS.

Sementara itu, pengiriman barang yang dilakukan melalui pelabuhan-pelabuhan di dalam Provinsi Jambi hanya menyumbang 43,67 persen atau sekitar 70,65 juta dolar AS.

“Ekspor terbesar dari komoditas asal Jambi masih dikirim lewat pelabuhan luar provinsi, terutama karena faktor kelayakan infrastruktur dan aksesibilitas,” ujar Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, dalam keterangan resminya.

BACA JUGA:Bupati Batang Hari M Fadhil Salurkan Hewan Kurban Dari Presiden RI Prabowo

BACA JUGA:Mesin Cetak KTP Rusak, Dinas Dukcapil Tanjab Timur Imbau Gunakan IKD Untuk Sementara

Pelabuhan Luar Masih Jadi Andalan

Agus menjelaskan, pelabuhan yang paling banyak digunakan untuk mengekspor barang dari Jambi adalah Pelabuhan Belakang Padang di Kepulauan Riau dengan kontribusi sebesar 39,22 persen.

Disusul oleh Pelabuhan Teluk Bayur di Sumatera Barat (5 persen), Tanjung Priok di Jakarta (4,27 persen), Sungai Pakning di Riau (3,75 persen), Pelabuhan Belawan di Medan (2,77 persen), dan Boom Baru di Sumatera Selatan (1,27 persen).

Adapun pelabuhan di Provinsi Jambi yang digunakan untuk ekspor meliputi:

BACA JUGA:Bupati Bungo Keluarkan Surat Larangan Peti, Camat Diminta Bertindak Tegas

BACA JUGA:Bupati Syukur Temui Menteri Teuku Riefky, Dorong Ekonomi Kreatif Kebupaten Merangin

Pelabuhan Talang Duku: 22,18 persen

Pelabuhan Kuala Tungkal: 11,64 persen

Pelabuhan Muara Sabak: 9,30 persen

Pelabuhan Nipah Panjang: 0,55 persen

BACA JUGA:Harga Pinang Naik Dua Kali Lipat, Dari Rp 4.000 Jadi Rp 11.000 Per Kilo

BACA JUGA:PKL Talang Banjar Pindah ke Angso Duo, Empat Unit Alat Berat Diturunkan

Komoditas Ekspor Unggulan

Dari sisi komoditas, ekspor Jambi masih didominasi oleh:

Gas alam, batu bara, dan lignit: 67,39 juta dolar (44,74%)

Karet dan produk olahannya: 32,6 juta dolar (20%)

Minyak sawit olahan dan minyak kelapa mentah: 17,3 juta dolar (10,99%)

BACA JUGA:Penyerahan SK PPPK Muaro Jambi Dipercepat

BACA JUGA:Korupsi Honor Relawan BPBD Dilimpahkan ke Pengadilan