Pemkab Batanghari Gelar Apel Siaga Darurat Karhutla 2025

Wabup Batang Hari Bakhtiar saat hadir di Apel Siaga Darurat Karhutla.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

BATANG HARI – Pemerintah Kabupaten Batanghari terus memperkuat upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang musim kemarau tahun ini.

Salah satu langkah nyata yang diambil adalah dengan menggelar Apel Siaga Darurat Karhutla 2025 yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati H. Bakhtiar pada Jumat 13 Juni 2025 di area eks MTQ Muara Bulian.

Apel siaga ini merupakan bentuk kesiapan awal serta komitmen daerah dalam menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan yang setiap tahun mengancam sejumlah wilayah di Batanghari.

Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pj Sekda, para staf ahli dan asisten Setda, OPD teknis, serta organisasi masyarakat dan tamu undangan.

BACA JUGA:Bupati Dillah Lantik 19 Pejabat Eselon II, Tegaskan Pentingnya Kinerja dan Sinergi

BACA JUGA:Bupati BBS Lantik Tim Percepatan Penurunan Stunting, Wakil Bupati Jun Mahir ditunjuk Jadi Ketua

Hadir pula Waka Polres Batanghari Kompol M. Ridha, perwakilan TNI-Polri, tim dari BPBD, Manggala Agni, serta relawan dari masyarakat peduli api, yang seluruhnya menunjukkan kesiapsiagaan dan sinergi dalam penanggulangan karhutla.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bakhtiar menekankan bahwa apel siaga ini bukan hanya simbolis, melainkan langkah konkret untuk menunjukkan bahwa pemerintah daerah telah mempersiapkan strategi dan sumber daya untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan secara sistematis.

“Apel ini adalah bentuk keseriusan kita dalam meminimalisir risiko bencana karhutla. Persiapan personel dan peralatan harus dilakukan sejak dini agar respon penanganan lebih cepat dan efektif,” ujarnya di hadapan peserta apel.

Bakhtiar mengungkapkan bahwa hampir setiap musim kemarau, wilayah Batanghari tak luput dari kebakaran hutan dan lahan.

Meski luas lahan yang terbakar bervariasi setiap tahunnya, kawasan rawan tetap menjadi perhatian serius pemerintah.

“Wilayah yang kerap menjadi titik rawan karhutla antara lain berada di sekitar Kecamatan Pemayung Seberang, Mersam Seberang, Batin XXIV, Maro Sebo Ulu, dan Bajubang. Wilayah ini perlu pengawasan ketat,” tambahnya.

Menjelang puncak musim kemarau tahun ini, Bakhtiar juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Ia menegaskan bahwa praktik tersebut tidak hanya berbahaya, tetapi juga merusak ekosistem dan mengancam kesehatan masyarakat akibat kabut asap.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli lingkungan. Membuka lahan dengan membakar bukanlah solusi, justru menjadi sumber bencana,” tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan