Sri Mulyani Bahas Dampak Perang Iran-Israel Dengan Menkeu Arab dan Qatar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat membahas dampak Iran-Israel bersama Menkeu Aran dan Qatar.-antara-Jambi Independent

JAKARTA  - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendiskusikan dampak dari konflik Iran dan Israel bersama Menteri Keuangan Saudi Arabia Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Alkuwari.

Diskusi itu dilakukan di sela Pertemuan Tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

“Kami membicarakan situasi perang yang sedang terjadi di Timur Tengah dan dampak negatif pada aspek kemanusiaan dan ketidakpastian yang diakibatkan akan sangat negatif pada ekonomi seluruh dunia,” kata Sri Mulyani, dikutip dari Instagram @smindrawati di Jakarta, Rabu, 25 Juni 2025.

Menurut dia, seluruh pihak berharap ketegangan konflik di Timur Tengah dapat segera mereda.

BACA JUGA:Menteri BUMN Sebut KEK Sanur Berpotensi Tarik Devisa

BACA JUGA:Camilan Empuk yang Bikin Nagih!

Semua pihak juga mengharapkan tercapainya kesepakatan perdamaian untuk kepentingan seluruh umat manusia.

Untuk diketahui, Sri Mulyani menghadiri Pertemuan Tahunan AIIB di Beijing, China. AIIB merupakan lembaga keuangan multilateral di bidang pendanaan infrastruktur yang didirikan atas prakarsa Pemerintah China yang beranggotakan 110 negara. Dalam hal ini, Indonesia termasuk negara pendiri dan anggota.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan akan melakukan rapat dengan PT Pertamina (Persero) untuk membahas dampak konflik Iran dan Israel terhadap ketahanan energi Indonesia, khususnya harga minyak.

Bahlil menyampaikan dinamika Timur Tengah semakin menunjukkan bahwa Indonesia harus meningkatkan lifting minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga ketahanan energi di tengah gejolak geopolitik.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan bahwa gencatan senjata antara kedua belah pihak akan dimulai sekitar pukul 04.00 GMT (11.00 WIB), dengan Iran diharapkan untuk menghentikan operasinya terlebih dahulu untuk mengakhiri perang selama 12 hari setelah 24 jam.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa tidak ada "kesepakatan" mengenai gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Namun, ia mengatakan Iran akan siap untuk menghentikan serangan balasan lanjutan jika serangan Israel berhenti per pukul 04.00 waktu Teheran (07.30 WIB). (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan