Bangun Kuburan di Lokasi Tumpukan Sampah Liar, Cara Ekstrem Warga Jambi Hadapi Sampah

PROTES: Warga RT 08 dan RT 27 Kelurahan Eka Jaya membuat kuburan di tumpukan sampah liar.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI - Warga RT 08 dan RT 27 Kelurahan Eka Jaya, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, mengambil langkah yang tak lazim dalam mengungkapkan protes, dengan banyakanya pembuangan sampah sembarangan. 

Meraka dengan sengaja membuat kuburan untuk dipajang di pinggir jalan, sebagai simbol peringatan keras kepada siapa saja yang masih nekat membuang sampah di lokasi tersebut.

Hal ini muncul dari sebuah keresahan warga setempat yang sudah berlangsung cukup lama. Warga setempat menyebutkan, tumpukan sampah liar di kawasan itu bukanlah hal yang baru. Bahkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasinya, mulai dari peringatan lisan, pemasangan spanduk larangan, hingga penjagaan secara bergilir oleh warga. 

Namun, sayangnya, semua yang dilakukan tak bisa membuat mereka jera dan tidak bisa juga membendung perilaku sebagian masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, terutama pada malam hari.

BACA JUGA:Komnas HAM Sepakat dengan Polisi

BACA JUGA:18 OPD Terlibat dalam Rapat Pansus, DPRD Kota Jambi Bahas Pembentukan BPBD

Kuburan itu diletakkan di sudut jalan RT 27, di titik yang selama ini menjadi lokasi langganan untuk pembuang sampah. Serta lokasinya tersembunyi dari pandangan umum, sehingga kerap dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk membuang sampah rumah tangga secara diam-diam.

Ketua RT 08 Eka Jaya, Sugiharto, mengatakan bahwa langkah ini adalah bentuk keprihatinan sekaligus menjadi simbol sindiran kepada masyarakat agar sadar akan pentingnya menjaga kebersihan. Ia menyebutkan bahwa tindakan tersebut bukan kali pertama dilakukan oleh warga.

“Dulu kami pernah buat juga kuburan yang sama seperti ini. Tapi karena waktu sudah lama, bentuknya hilang. Sekarang karena banyak lagi yang buang sampah, kami bangun lagi,” ujar Sugiharto saat ditemui di lokasi, pada Kamis (31/7).

Menurutnya, dampak dari tumpukan sampah tersebut tidak bisa dianggap hal yang sepele. Selain mencemari lingkungan, sampah-sampah itu juga menimbulkan bau menyengat yang sangat mengganggu kenyamanan warga, terutama yang tinggal di dekat lokasi tersebut.

“Bau yang tidak sedap dari sampah itu menyebar ke mana-mana, apalagi kalau turun hujan. Air menggenang dan sampah-sampah itu menyebar ke jalan,” ujarnya.

Sugiarto juga menyampaikan, bahwa warga sebenarnya bukan tidak peduli terhadap masalah ini. Justru mereka sudah jenuh dengan perilaku sebagian masyarakat yang tidak bertanggungjawab dan enggan juga berubah.

Ia menyebutkan bahwa warga sempat sudah membuat jadwal ronda malam, hanya untuk memantau siapa saja yang membuang sampah di area tersebut. Namun, karena keterbatasan tenaga dan waktu, upaya tersebut tidak bisa berlangsung secaraterus-menerus.

Dengan menghadirkan simbol menyerupai kuburan, warga berharap bisa menimbulkan rasa takut, malu, atau setidaknya membuat para pelaku berpikir dua kali sebelum membuang sampah sembarangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan