Wawako Diza Ajak Generasi Muda Jadi Penggerak UMKM Inovatif

Wawako Diza Ajak Generasi Muda Jadi Penggerak UMKM Inovatif--

“Untuk itu, diperlukan optimalisasi potensi pemuda melalui tiga hal. Education, yaitu peningkatan kualitas pendidikan untuk memperkuat hard skill dan soft skill. Engagement, yakni partisipasi aktif generasi muda dalam kegiatan politik, sosial, dan ekonomi. Serta Employment, penciptaan lapangan kerja baru untuk menyerap sumber daya manusia yang melimpah,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Diza turut memaparkan teori cashflow quadrant yang menggambarkan pergeseran pola pikir dari sekadar mencari penghasilan aktif menuju membangun aset dan sistem.

Konsep ini, menurutnya, sejalan dengan tujuan pengembangan UMKM berkelanjutan yang menekankan kemandirian usaha sekaligus pertumbuhan jangka panjang.

Ia menyebut, Pemerintah Kota Jambi secara konsisten mendorong pembentukan kelompok UMKM untuk mempermudah akses pembiayaan, sekaligus memberikan bantuan modal tanpa agunan melalui program BANK HARKAT.

Program ini menjadi wujud nyata dukungan Pemkot dalam memperkuat UMKM, sekaligus mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Jambi.

“Selain itu, terdapat RUMEL (Ruang Milenial) yang bertujuan mencetak generasi muda tangguh, kreatif, berdaya saing, dan siap berkontribusi bagi pembangunan daerah. Program KOTA TANGGUH juga menjadi prioritas, melalui penataan ruang sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta peningkatan infrastruktur, sarana-prasarana, dan utilitas perkotaan,” jelasnya.. 

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan terhadap pelaku UMKM, Pemkot Jambi telah menggulirkan berbagai program dan kegiatan strategis. Di antaranya Festival Tumpah Ruah, Gebyar UMKM, Karnaval Angso Duo, hingga Kota Tua Seribu Kuliner yang secara konsisten menjadi ajang promosi, kolaborasi, dan penguatan daya saing produk lokal.

Dalam paparannya itu, Wakil Wali Kota Jambi Diza kembali menegaskan bahwa generasi muda yang ingin memulai usaha harus membekali diri dengan sejumlah kompetensi penting.

Antara lain, wawasan dan informasi yang luas, kemampuan berbahasa asing, manajemen keuangan (financial management), keterampilan berbicara di depan umum (public speaking), kemampuan berpikir kreatif tingkat tinggi (superior creative thinking), sikap yang baik (good attitude), serta keterampilan teknis yang relevan (skills).

“Saat generasi muda berani melangkah, UMKM tidak hanya akan mampu bertahan, tetapi juga berkembang pesat dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. UMKM berkelanjutan lahir dari sinergi yang kuat antara kebijakan pemerintah, inovasi perguruan tinggi, serta komitmen pelaku usaha, sebagai pondasi ekonomi masa depan yang inklusif dan berdaya saing,” pungkas Wakil Wali Kota Jambi itu.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Kreatif Jambi, Dwi Mutiara, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong penguatan UMKM di Kota Jambi, khususnya pada sektor industri kreatif ekonomi syariah berbasis digital.

“Di tengah persaingan global yang semakin ketat, produk lokal harus hadir bukan sekedar sebagai identitas daerah, tetapi sebagai pilihan yang berkualitas, kompetitif, dan bernilai tambah, sehingga mampu menembus pasar internasional,” ujarnya.

Sesuai dengan tema seminar, ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dengan pemerintah, lembaga keuangan, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, dan pelaku usaha, agar strategi pemasaran produk lokal tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, tetapi tetap berlandaskan pada kearifan lokal dan budaya daerah.

“Kami percaya, melalui kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi, UMKM dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran Asosiasi Industri Kreatif Jambi, dengan moto “Berdampak pada Lingkungan Sekitar”, merupakan bentuk komitmen nyata untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan