Tiga Siswa Undurkan Diri dari Sekolah Rakyat Kota Jambi, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala

KADINSOS KOTA JAMBI--
JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Sosial terus mengawal proses pembelajaran di Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan berbasis asrama untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Saat ini, sekolah tersebut tengah memasuki fase awal tahun ajaran dengan fokus pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Namun, tidak semua peserta didik mampu langsung beradaptasi. Sejumlah anak dilaporkan mengundurkan diri karena merasa tidak siap mengikuti aturan hidup di asrama.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita Indrawati.
“Dari target 99 anak, sebelumnya ada tiga yang mundur. Mereka tidak sanggup mengikuti pola hidup berasrama yang penuh kedisiplinan. Tapi anak-anak tersebut langsung kami gantikan agar kuota tetap penuh,” jelas Yunita, Selasa (13/8).
Ia menambahkan bahwa salah satu anak sempat mengalami kekecewaan karena sebelumnya dijanjikan hadiah—yakni telepon genggam—apabila bersedia masuk. Namun, janji tersebut rupanya tidak terealisasi.
“Kemungkinan janji itu datang dari orang tua. Tapi lebih dari itu, memang banyak anak yang belum siap mental untuk tinggal di lingkungan baru yang serba teratur,” katanya.
Menurut Yunita, proses adaptasi di Sekolah Rakyat memang dirancang lebih panjang dibanding sekolah umum.
Anak-anak diberikan ruang untuk membangun rasa aman dan nyaman terlebih dahulu, sebelum masuk ke proses belajar-mengajar yang penuh.
“Ini bukan sekadar sekolah biasa. Mereka perlu waktu untuk merasa betah, apalagi ini banyak yang baru pertama kali tinggal di luar rumah,” tambahnya.
Dari sisi tenaga pengajar, Sekolah Rakyat saat ini ditangani oleh sekitar enam orang guru.
Dua ruang kelas yang tersedia digunakan untuk menampung 99 siswa yang dibagi dalam dua kelompok.
Tantangan juga sempat muncul saat salah satu guru Bahasa Inggris mengundurkan diri karena lokasi sekolah yang jauh.
“Kebetulan kepala sekolah kami adalah guru Bahasa Inggris juga. Jadi kekosongan itu langsung di-cover sementara oleh beliau,” ungkap Yunita.(*)