Tradisi Junjung Pusako Sarolangun: Penyucian Sejumlah Benda Pusaka Warisan Leluhur dari Keris, hingga Tulisan

Reporter: Finarman |

Editor: Finarman |

Jumat , 22 Aug 2025 - 13:00

Foto ilustrasi kegiatan adat di Kabupaten Sarolangun.-tintanusantara-

tradisi junjung pusako sarolangun: penyucian sejumlah benda pusaka warisan leluhur dari keris, hingga tulisan                             sarolangun, jambikoran.com - tradisi junjung pusako adalah sebuah upacara adat tahunan yang sarat makna dan nilai budaya. kini, tradisi junjung pusako sarolangun, telah mendapat sertifikat kekayaan intelektual komunal (kik) yang diakui secara resmi oleh negara.
kegiatan ini dilangsungkan setiap tanggal 12 rabiul awal, bertepatan dengan momen penting dalam kalender islam.
tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada para leluhur melalui prosesi pembersihan simbolis terhadap sejumlah pusaka warisan.
benda-benda pusaka seperti keris, tanduk kerbau, alat-alat pertanian, kain batik tradisional, hingga tulisan tangan kuno menjadi bagian tak terpisahkan dari upacara ini.
baca juga:tabola bale meriahkan pesta rakyat, puncak peringatan hut kemerdekaan ri ke 80 di provinsi jambi
baca juga:puan sebut tunjangan rumah sudah melalui kajian
setiap pusaka dibungkus kain khusus, lalu dibuka untuk dibersihkan secara simbolik dengan asap dan diperciki kembang tujuh warna.
setelah prosesi penyucian selesai, pusaka-pusaka tersebut kembali dibungkus dan diarak menuju lapangan desa. 
di sana, masyarakat telah berkumpul untuk mengikuti prosesi junjung pusako, puncak acara yang menjadi simbol pemersatu warga dan penghargaan terhadap adat istiadat.
"tradisi ini bukan hanya soal menjaga benda pusaka, tetapi juga menjaga jati diri dan sejarah nenek moyang kami," ujar salah satu tokoh adat setempat.
baca juga:semua jual di atas harga het, kasus korupsi pupuk bersubsidi
baca juga:mantan direktur pt pal ajukan pra peradilan 
beberapa pusaka yang dibersihkan antara lain keris, tanduk kerbau, tabung air minum, kain batik irik-irik, giring-giring, batu induk padi, tempat rambut putri susu tunggal, tulisan kuno, serta bulu sepanjang 20 cm bertuliskan aksara lama.
upaya pelestarian tradisi ini terus digencarkan oleh warga, bahkan generasi muda turut aktif dalam persiapan dan pelaksanaan acara.
dukungan juga datang dari pemerintah melalui kenduri swarnabhumi. 
festival junjung pusako menjadi salah satu bagian dari rangkaian kegiatan kenduri swarnabhumi, yang bertujuan memperkuat identitas budaya lokal di sepanjang aliran sungai batanghari.
baca juga:kans juventus datangkan kolo muani makin besar
baca juga:semua jual di atas harga het, kasus korupsi pupuk bersubsidi
dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, tradisi junjung pusako tetap hidup dan menjadi simbol perlawanan terhadap arus modernisasi yang kerap mengikis nilai-nilai lokal. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Jambi Independent 13 Oktober 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan