Diza Buka Seminar Bina Mualaf, Tekankan Penguatan Akidah, Ibadah, dan Kemandirian Ekonomi

Diza Hazra Aljosha, Wakil Wali Kota Jambi saat menghadiri dan membuka langsung Seminar Bina Mualaf.-FENGKI/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI — Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., secara resmi membuka Seminar Bina Mualaf bertema “Bersinergi Bina Mualaf dengan Kuatkan Akidah, Ibadah, dan Sosial Ekonomi", Kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Jambi, di Aula Museum Perjuangan Kota Jambi, Sabtu (23/8).

Kehadiran Wakil Wali Kota Diza pada acara tersebut menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Jambi dalam memberikan perhatian dan dukungan kepada para mualaf. Hal ini bertujuan agar mereka semakin mantap menjalani kehidupan beragama dan dapat berperan aktif di masyarakat.

Diza menegaskan pentingnya pembinaan mualaf untuk memastikan setiap ajaran akidah dan ibadah dijalankan dengan benar serta mendorong kemandirian dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

“Pendampingan ini merupakan bentuk kasih sayang dari kita semua, agar saudara-saudara kita yang mualaf dapat menapaki jalan iman dengan mantap,” ujar Diza.

BACA JUGA:Perkuat Pengendalian Penyakit Ikan di Sektor Budidaya

BACA JUGA:Apresiasi Pengukuhan Pemuda dan Supik Melayu Jambi, Wali Kota Maulana: Takkan Melayu Hilang di Bumi

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Pemerintah Kota Jambi selalu berkomitmen mendukung setiap upaya penguatan pembinaan umat, termasuk pembinaan mualaf.

“Harapan kami, mualaf di Kota Jambi tidak hanya kuat dari sisi akidah dan ibadah, tetapi juga berdaya secara ekonomi sehingga mampu hidup mandiri dan bermartabat,” lanjutnya.

Diza juga menyampaikan tiga pesan utama bagi para mualaf, yakni memperdalam akidah sebagai pondasi utama, memperkuat ibadah sebagai bentuk ketundukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta membangun kemandirian sosial dan ekonomi. Menurutnya, Islam tidak hanya mengajarkan ritual, tetapi juga menuntun umatnya untuk hidup sejahtera.

“Pemerintah Kota Jambi bersama lembaga keagamaan siap berkolaborasi dalam berbagai program pembinaan ekonomi umat, pelatihan keterampilan, hingga pemberdayaan agar para mualaf dapat hidup mandiri, sejahtera, serta memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.

Diza menegaskan bahwa pembinaan mualaf bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga keagamaan, melainkan kewajiban bersama sebagai sesama muslim.

“Mari kita rangkul saudara-saudara kita dengan penuh kasih sayang, jauhi sikap diskriminasi, dan jadikan mereka bagian utuh dari keluarga besar umat Islam di Kota Jambi,” tegasnya.

Ia berharap kegiatan pembinaan mualaf ini tidak hanya sebatas seremoni, melainkan terus berlanjut dengan program nyata dan berkesinambungan agar manfaatnya dirasakan masyarakat secara luas.

“Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridai setiap langkah kita, menguatkan ukhuwah Islamiyah, dan menjadikan Kota Jambi sebagai kota yang damai, sejahtera, dan penuh keberkahan. Dengan demikian, cita-cita mewujudkan Kota Jambi Bahagia yang masyarakatnya berakhlakul karimah dapat tercapai,” tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan