Dari Batok Kelapa Menjadi Karya: Batoku Jambi dan SDS Guang Ming Cetak Generasi Pengrajin Muda

Kolaborasi inspiratif antara Rumah Produksi Batoku Jambi dan SDS Guang Ming Jambi sukses menghadirkan pelatihan kerajinan batok kelapa bagi siswa sekolah dasar.-ist/universitas jambi-

JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Sebuah kolaborasi inspiratif antara Rumah Produksi Batoku Jambi dan SDS Guang Ming Jambi sukses menghadirkan pelatihan kerajinan batok kelapa bagi siswa sekolah dasar, dalam rangkaian kegiatan kunjungan edukatif bertajuk "Kegiatan Outdoor Bulanan SDS Guang Ming Jambi".

Acara ini berlangsung selama tujuh hari, pada 11–17 April 2025, di markas produksi Batoku Jambi.

Kegiatan ini diikuti oleh 158 siswa kelas 2 dan 3, terdiri dari 78 murid reguler dan 80 murid primary English, serta didampingi oleh guru, dokumentasi, dan tim dari Batoku Jambi.

Pelatihan bertujuan untuk memperkenalkan dunia kreativitas dan kewirausahaan sejak dini, dengan mengangkat limbah batok kelapa menjadi karya bernilai ekonomi dan seni.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Turun Tipis ke Rp1,978 Juta per Gram

BACA JUGA:Airlangga Bantah Isu Menkeu Sri Mulyani Mengundurkan Diri dari Kabinet

Kolaborasi Edukatif Anak Sekolah dan UMKM Kreatif

RD. Azi Kusuma Wijaya, mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan FEB Universitas Jambi dan pemilik Batoku Jambi, memandu langsung kegiatan ini.

Ia membagikan wawasan mengenai sejarah Batoku, proses produksi, teknik pemasaran, dan jenis produk yang telah dihasilkan, mulai dari cangkir, hiasan, hingga souvenir unik berbahan batok kelapa.

"Adik-adik yang hebat, dari batok kelapa kita belajar bahwa hal kecil bisa jadi sesuatu yang besar jika dikerjakan dengan kreatif dan semangat. Jangan takut mencoba, karena masa depan ada di tangan kalian semua," ujar Azi memberi semangat.

BACA JUGA:KPK Panggil Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji


BACA JUGA:Aksi Rusuh Merebak, Wali Kota Jambi Warning Warga: Jangan Sampai Anak Jadi Korban Provokasi!

Kegiatan semakin menarik saat siswa diajak terjun langsung dalam sesi praktik. Dipandu oleh Ahmad Syafri, peserta mencoba mengoperasikan mesin ukir, mesin amplas, hingga tahap finishing.

"Belajar ukir dan amplas memang butuh kesabaran. Tapi kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh, hasilnya akan indah. Siapa tahu, dari sini akan lahir pengrajin hebat masa depan dari Jambi," ucap Ahmad.

Dukungan Akademik dan Visi Pemberdayaan

Nurida, dosen pendamping dari Universitas Jambi, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini.

BACA JUGA:Pastikan Kondusif, Walikota Jambi Monitoring Kondisi Kawasan Tugu Keris Siginjai Sakti

BACA JUGA:Pemkab Muaro Jambi Adakan Gerakan Pangan Murah

Ia melihat Batoku Jambi sebagai bukti nyata bahwa kreativitas anak muda mampu memberi dampak sosial dan ekonomi yang positif.

"Batoku bukan hanya usaha, tapi juga wadah pemberdayaan dan pembelajaran. Saya bangga bisa mendampingi perjalanan ini sejak Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Semoga semangat inovatif ini terus tumbuh dan menular," kata Nurida.

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini

Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang pentingnya kreativitas, inovasi, dan proses produksi dalam dunia usaha kreatif.

BACA JUGA:Bupati Bungo Hadiri Gerakan Pangan Murah Serentak di Pasar Bungur

BACA JUGA:Simplisia yang Bermanfaat sebagai Antibakteri, Ekstraksi, Nama Latin Tumbuhan

Dengan pendekatan berbasis praktik, siswa tidak hanya belajar membuat, tetapi juga memahami nilai dari kerja keras dan orisinalitas.

Ke depan, Batoku Jambi berencana mengembangkan program edukasi ini menjadi agenda rutin dan lebih terstruktur, sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan sekolah dan komunitas lainnya di Jambi.

Dengan langkah ini, Batoku Jambi menunjukkan bahwa dari limbah batok kelapa, bisa lahir semangat baru untuk membangun generasi muda yang kreatif, peduli lingkungan, dan berjiwa entrepreneur. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan