BLT Sopir Angkutan Batubara Belum Final

--


“Artinya sudah cukup lama waktu yang diberikan untuk pengusaha. Kalau saya ikuti RDP itu, bisa saja langsung tutup ketika itu. Buatlah jalur khusus, paling tidak dari tambang ke sungai masak dak bisa. Jadi saya katakan, saya hormati para supir, mereka bekerja pada tambang batu bara. Yang salah siapa, ya pengusaha tambangnya,” kata Al Haris.


Dia berharap, para sopir bisa memahami kebijakan yang diambil pemerintah melarang aktivitas angkutan batu bara di jalan nasional.


“Saya berharap sopir memahami. Tolong desak bos-bos tambang itu untuk membuat jalur khusus,” tandasnya.


Sementara itu, ratusan sopir Batubara yang berasal dari Jambi Seberang Kabupaten Muaro Jambi mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan Gubernur Jambi yang melarang truk batubara melintas di Jalan Nasional terhitung 1 Januari tahun 2024 ini.


Dari kiriman video yang didapat, Ratusan Sopir Batubara ini mengecam keras kebijakan Gubenur Jambi yang tidak lagi membolehkan angkutan batubara beroperasi.


"Kami dari sopir Batubara Jambi Seberang  menyatakan apabila Hauling Batubara tidak dibuka pada tanggal 6 Januari, maka kami akan menggelar aksi damai di lapangan Kantor Gubernur Jambi. apabila tidak ditanggapi oleh Gubernur Jambi, maka kami akan melakukan pemblokiran Jalan," bunyi suara dalam video tersebut.


Saat dikonfirmasi Sarmidi menyebutkan akibat dari dihentikannya aktivitas batubara jalur darat ini, banyak dampak yang dialami oleh sopir Batubara, terutama dari sisi ekonomi keluarga.


"Banyak la dampak nyo, dari segi kreditan angsuran, ekonomi di rumah morat marit, anak bini nak makan apo di rumah," sebut Sarmidi.


Selang beberapa waktu, ternyata ungkapan kekecewaan tidak hanya datang dari sopir Batubara warga Muaro Jambi, namun juga beredar video kekecewaan dari dari sopir Batubara warga Kabupaten Batanghari, warga Ranggiling Sarolangun dan Sopir Batubara dari Kabupaten Tebo. (enn/jun/ira)

Tag
Share