Cabai Merah Jadi Pemicu Utama Kenaikan Harga, IPH Merangin Minggu Ketiga September Tembus 2,93 Persen

Cabai merah menjadi pemicu utama kenaikan harga kebutuhan pokok di Kabupaten Merangin pada minggu ketiga September 2025. -Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

Bangko – Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Merangin pada minggu ketiga September 2025 tercatat mencapai 2,93 persen, menandakan adanya kenaikan harga secara umum dibandingkan bulan sebelumnya.

Informasi tersebut disampaikan oleh Bupati Merangin H. M. Syukur melalui Wakil Bupati H. A. Khafidh, usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melalui zoom meeting dari Ruang MPC Bappeda Merangin, Selasa (16/9).

“Pada minggu ketiga ini, komoditas dengan kenaikan harga tertinggi terjadi pada Cabai Merah, Udang Basah, dan Daging Ayam Ras. Sementara komoditas lainnya di pasaran masih dalam kondisi stabil,” jelas Wabup Khafidh.

Selain membahas inflasi, rakor juga membahas evaluasi dukungan Pemerintah Daerah terhadap program nasional tiga juta rumah untuk rakyat. Wabup menyampaikan bahwa Pemkab Merangin telah membangun 314 unit rumah dalam rangka mendukung program tersebut, yang langsung dikoordinasikan oleh Dinas PUPR Merangin.

BACA JUGA:Bupati HM Syukur Pimpin Apel Besar Pegawai, Satu PNS Merangin Dipecat, 2 Orang Dalam Proses

BACA JUGA:Kekeruhan Sungai Batanghari Meningkat, Distribusi Air Tirta Mayang Dikurangi

Sementara itu, Plt Kadis Nakbun sekaligus Kabag Ekonomi Setda Merangin, Daryanto, mengungkapkan bahwa kenaikan IPH minggu ini disebabkan oleh penurunan pasokan komoditas utama di pasar-pasar dalam Kabupaten Merangin.

“Penurunan pasokan Cabai Merah, Udang Basah, dan Daging Ayam Ras menjadi penyebab utama kenaikan harga ketiga komoditas tersebut,” terang Daryanto.

Ia juga menambahkan bahwa fluktuasi harga tertinggi masih terus terjadi pada komoditas Cabai Merah, sedangkan harga komoditas lainnya tetap stabil dan terkendali.

“Khusus Cabai Merah, Udang Basah, dan Daging Ayam Ras memang terjadi ketidakstabilan harga. Kadang naik sebentar, lalu turun kembali. Kondisi ini terus kita pantau agar tidak berdampak lebih luas terhadap daya beli masyarakat,” pungkas Daryanto. (*/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan