Apa Itu Murmur Jantung? Kenali Gejala dan Penanganannya Sebelum Terlambat

Reporter: Finarman |

Editor: Finarman |

Selasa , 23 Sep 2025 - 09:00

ilustrasi penderita penyakit jantung.-ist-

Namun, murmur jantung bisa menjadi tanda adanya kelainan struktural atau fungsi pada jantung, antara lain:

1. Penyakit Katup Aorta

Terjadi ketika katup tidak bisa menutup sempurna (regurgitasi) atau menyempit (stenosis), sehingga aliran darah terganggu.

2. Gangguan Katup Mitral

Ketika katup antara serambi dan bilik kiri jantung tidak bekerja optimal, bisa menyebabkan murmur karena aliran darah tidak lancar.

3. Kardiomiopati Hipertrofi

Penebalan otot jantung di bilik kiri dapat mengganggu kemampuan jantung memompa darah secara efisien, memicu suara murmur.

4. Regurgitasi Paru

Kebocoran pada katup paru menyebabkan darah kembali ke jantung setelah dipompa menuju paru-paru.

apa itu murmur jantung? kenali gejala dan penanganannya sebelum terlambat                            jambikoran.com - murmur jantung adalah kondisi ketika terdengar suara tambahan pada detak jantung, seperti desisan atau tiupan, saat pemeriksaan menggunakan stetoskop
meski sering kali tidak berbahaya, kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan serius pada jantung, terutama jika disertai dengan gejala lain.
dalam keadaan normal, detak jantung menghasilkan suara khas “lub-dub” saat katup jantung terbuka dan tertutup untuk mengalirkan darah.
namun, pada penderita murmur jantung, suara tambahan seperti desingan atau tiupan dapat terdengar di antara detak tersebut.
baca juga:polsek jelutung klarifikasi insiden simpang kawat jambi, pastikan tidak ada penjarahan
baca juga:dari guru hingga petani, emas jadi tabungan andalan
suara ini muncul akibat aliran darah yang tidak normal, biasanya melalui katup jantung yang rusak atau terganggu.tidak semua murmur jantung berarti kondisi berbahaya. beberapa orang mengalami murmur "jinak" yang tidak berhubungan dengan penyakit jantung.
misalnya, murmur bisa muncul pada:
•    anak-anak yang sehat
baca juga:oknum tni sikut pengemudi ojol hingga patah hidung, ngaku emosi bawa anak sakit
baca juga:temuan mengejutkan: seorang pria miliki tiga ginjal, diketahui saat periksa nyeri punggung
•    wanita hamil
•    orang dengan demam, anemia, atau gangguan tiroid
•    saat melakukan aktivitas berat atau olahraga
namun, murmur jantung bisa menjadi tanda adanya kelainan struktural atau fungsi pada jantung, antara lain:
baca juga:tim unja raih pendanaan nasional, kembangkan akses air bersih dan sistem pengelolaan sampah di desa kemuning
baca juga:hipmi: kebijakan cukai rokok harus seimbang, jangan abaikan nasib petani dan pekerja
1. penyakit katup aorta
terjadi ketika katup tidak bisa menutup sempurna (regurgitasi) atau menyempit (stenosis), sehingga aliran darah terganggu.
2. gangguan katup mitral
ketika katup antara serambi dan bilik kiri jantung tidak bekerja optimal, bisa menyebabkan murmur karena aliran darah tidak lancar.
baca juga:forum pemimpin redaksi smsi jambi resmi terbentuk, siap jalankan visi bersama
baca juga:harga emas antam naik tipis rp1.000, kini dijual rp2,123 juta per gram
3. kardiomiopati hipertrofi
penebalan otot jantung di bilik kiri dapat mengganggu kemampuan jantung memompa darah secara efisien, memicu suara murmur.
4. regurgitasi paru
kebocoran pada katup paru menyebabkan darah kembali ke jantung setelah dipompa menuju paru-paru.
baca juga:harga emas antam naik tipis rp1.000, kini dijual rp2,123 juta per gram
baca juga:indonesia–turki perkuat arah baru kerja sama industri strategis
5. stenosis pulmonal
penyempitan katup paru membuat aliran darah dari bilik kanan ke paru-paru menjadi terhambat.
6. gangguan katup trikuspid
penyempitan atau kebocoran pada katup trikuspid (antara serambi kanan dan bilik kanan) juga bisa memicu suara murmur.
baca juga:soal sd kelas 1 jadi sorotan: terlalu sulit dan tak sesuai usia
baca juga: tpid jambi salurkan 15 ton cabai ke pasar induk untuk tekan inflasi september
pada bayi dan anak-anak, murmur jantung sering kali berkaitan dengan kelainan jantung bawaan, baik dari segi struktur maupun fungsi jantung.gejala yang menyertai murmur jantung serius
murmur jantung jinak biasanya tidak menimbulkan gejala. namun, jika disertai gejala-gejala berikut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter:
•    bibir atau kuku tampak kebiruan
•    sesak napas
•    nyeri dada
•    pusing atau sering pingsan
•    batuk tak kunjung sembuh
•    keringat berlebih tanpa aktivitas berat
•    pembengkakan di area hati
•    pembuluh vena di leher tampak menonjol
bagaimana murmur jantung didiagnosis?
dokter akan mendengarkan suara jantung melalui stetoskop untuk menilai:
•    kekuatan suara (skala 1–6)
•    nada suara (tinggi, sedang, rendah)
•    waktu kemunculan murmur dalam siklus detak jantung
•    posisi tubuh atau aktivitas saat murmur muncul
•    gejala lain yang menyertai
jika diperlukan, pemeriksaan tambahan seperti ekg, ekokardiografi, rontgen dada, atau bahkan kateterisasi jantung bisa dilakukan untuk memastikan diagnosis.penanganan murmur jantung
penanganan murmur tergantung pada penyebab yang mendasarinya. berikut dua metode utama:
1. obat-obatan
jika murmur disebabkan oleh gangguan jantung, dokter dapat meresepkan:
•    antikoagulan, untuk mencegah penggumpalan darah
•    diuretik, membantu mengurangi tekanan darah dan beban jantung
•    ace inhibitor, menurunkan tekanan darah
•    beta blocker, memperlambat detak jantung dan mengurangi tekanan
2. operasi
jika murmur terkait kerusakan katup yang cukup parah, operasi bisa menjadi pilihan. prosedur yang dilakukan antara lain:
•    menutup katup bocor
•    memperlebar katup yang menyempit
•    mengganti bagian jaringan katup yang rusak
•    operasi dapat dilakukan melalui bedah terbuka, teknik minimal invasif, atau kateterisasi, tergantung tingkat keparahan dan kondisi pasien.meskipun murmur jantung bisa terjadi secara normal, penting untuk tetap waspada terutama jika disertai gejala mengkhawatirkan.
diagnosis dini dan penanganan tepat dapat mencegah komplikasi serius. jika anda atau anak anda mengalami gejala yang tidak biasa terkait detak jantung, segera periksakan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. (*)