Indonesia–Turki Perkuat Arah Baru Kerja Sama Industri Strategis

Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir (kanan) di Istanbul, Turki, Sabtu (20/9/2025).-ANTARA/HO-Kemenperin/aa.-

JAMBIKORAN.COM - Indonesia dan Turki kembali menegaskan langkah nyata dalam memperkuat hubungan ekonomi, khususnya melalui sektor industri yang menjadi motor penggerak pembangunan kedua negara.

Salah satu wujud nyata komitmen itu adalah penyusunan peta jalan atau roadmap kerja sama industri strategis yang akan menjadi pedoman kolaborasi jangka panjang di berbagai bidang.

Kesepakatan pembentukan roadmap tersebut lahir dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir.

Pertemuan berlangsung di sela ajang 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival yang digelar di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, pada 20 September.

BACA JUGA:Korban Begal di Jambi Lari Ketakutan Masuk Warung, Motor Dibawa Kabur Pelaku

BACA JUGA:Bahaya Garam, Gula, dan Madu bagi Bayi: Pentingnya Pemilihan Makanan Alami Sejak Dini

Langkah ini sekaligus melanjutkan rangkaian interaksi intensif kedua negara dalam dua tahun terakhir.

Sejak kunjungan delegasi Indonesia ke Turki pada Juni 2024, sejumlah perusahaan besar Turki seperti Sanko Holding, Arcelik (KOC Holding), dan Kordsa (Sabanci Holding) menunjukkan minat serius untuk memperluas investasinya di tanah air.

Sanko Holding, misalnya, sudah memulai investasi budi daya tuna di Biak, Papua.

Perusahaan tersebut diarahkan untuk memperluas keterlibatan pada sektor hilirisasi, termasuk pengolahan hasil perikanan, galangan kapal, hingga peluang di bidang energi terbarukan melalui proyek pembangkit listrik tenaga air.

BACA JUGA:- SMAN 1 Sungai Penuh (29) vs (6) SMKN 1 Kota Jambi - , Menang PeDe di Gubernur Cup 2025

BACA JUGA:Anak Asuh Jefriyanto Menyala Bungkam Tim Lawan dengan pasti

Sementara itu, Kordsa yang beroperasi di Bogor melalui produksi bahan baku ban, terus mengembangkan riset material komposit serta produk bernilai tambah tinggi untuk kebutuhan ekspor.

Perusahaan ini telah mendirikan pusat penelitian pada 2023 dan tengah menyiapkan pengembangan produk komposit, airbag, hingga penguat struktur bangunan.

Pemerintah Indonesia mendorong perusahaan ini memanfaatkan fasilitas insentif fiskal untuk kegiatan riset dan pengembangan.

Di sisi lain, Arcelik yang dikenal sebagai produsen peralatan rumah tangga terbesar kedua di dunia, telah memulai produksi mesin cuci bersama mitra lokal di Indonesia.

BACA JUGA:Puluhan Warga Puntikalo Patok Batas Lahan, Tegaskan Batas Lahan dengan TNI ADBACA JUGA:Catatan Karier Ricky Kambuaya

Ke depan, perusahaan ini berencana memperluas produksi lemari es serta pendingin udara.

Bahkan, Indonesia diposisikan sebagai basis produksi baru di Asia, berdampingan dengan fasilitas mereka di Thailand.

Hubungan Indonesia dan Turki juga semakin kuat melalui forum High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC) yang digelar pada Februari 2025, bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. 

Pertemuan ini menghasilkan 12 nota kesepahaman di berbagai sektor, mulai dari industri pertahanan, energi, kesehatan, pendidikan tinggi, hingga perdagangan dan industri.

BACA JUGA:Ricky Kambuaya Jadi Calon Kuat, Masuk Starting XI Timnas Lawan Arab Saudi dan Irak

BACA JUGA:Google Pixel 10 Series: Ponsel AI dengan Sentuhan Magnetis

Secara khusus, telah dibentuk Joint Committee for Industrial Cooperation yang mencakup 14 sektor strategis, antara lain teknologi baterai, kendaraan listrik, tekstil, serta industri halal.

Selain kerja sama antarpemerintah, terdapat pula kesepakatan bisnis antarperusahaan.

Beberapa di antaranya mencakup kolaborasi Pertamina Hulu Energi dengan TPAO di sektor migas, kerja sama PT PAL Indonesia dengan TAIS Shipyard untuk pembangunan frigat kelas Istanbul, serta rencana joint venture dengan Baykar dan Roketsan guna mendirikan fasilitas produksi drone tempur di Indonesia.

Kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Turki pada April 2025 semakin mempertegas arah kolaborasi. 

BACA JUGA:Apple Watch Ultra 3: Fitur SOS Satelit, Baterai Tahan 90 Jam

BACA JUGA:Apple Siapkan Desain Ulang iPhone Hingga 2027

Fokusnya tertuju pada investasi di sektor strategis, seperti baterai kendaraan listrik, energi terbarukan, industri pertahanan, dan tekstil kelas atas.

Selain itu, disepakati pula kerja sama produksi vaksin, pengembangan drone, misil, serta teknologi komunikasi militer.

Dari sisi bisnis, perusahaan Indonesia juga berhasil menorehkan capaian positif.

Asia Pacific Rayon, misalnya, menandatangani kontrak ekspor serat viscose senilai jutaan dolar dengan mitra Turki.

BACA JUGA:Korban Begal di Jambi Lari Ketakutan Masuk Warung, Motor Dibawa Kabur Pelaku 

BACA JUGA:Bahaya Garam, Gula, dan Madu bagi Bayi: Pentingnya Pemilihan Makanan Alami Sejak Dini

Sebagai tindak lanjut, pada Juni 2025 direncanakan berlangsung 1st Joint Committee Meeting yang akan menekankan sejumlah agenda awal, mulai dari pengembangan sumber daya manusia di kawasan industri, pembangunan techno park, produksi baterai dan kendaraan listrik, hingga penyelenggaraan forum investasi.

Melalui langkah-langkah konkret tersebut, hubungan Indonesia dan Turki semakin diarahkan pada kemitraan strategis yang tidak hanya berorientasi pada perdagangan, tetapi juga membangun ekosistem industri berkelanjutan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan