Pemkot Jambi Dirikan LKS Khusus Lansia

Kepala Dinas Sosial Kota Jambi Yunita Indrawati -ANTARA FOTO-Jambi Independent

Jambi – Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi segera mendirikan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) khusus lansia untuk mendekatkan pelayanan bagi warga lanjut usia (lansia) terlantar. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya jumlah lansia terlantar setiap tahun.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Jambi, Yunita Indrawati, Senin (22/9), mengatakan hingga kini Kota Jambi belum memiliki LKS khusus bagi lansia. Padahal, jumlah warga lanjut usia terlantar di wilayah itu terus mengalami peningkatan.

“Lebih dari 100 orang lansia di Kota Jambi masih terlantar dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah maupun masyarakat,” ujarnya.

Data Dinsos mencatat, pada tahun 2024 sebanyak 84 lansia terlantar telah dijangkau. Sementara hingga Agustus 2025, sudah tercatat 43 lansia dalam kondisi serupa.

BACA JUGA:Jawab Tantangan Media Digital, Mukhtadi: SMSI Terus Berinovasi

BACA JUGA:Wali Kota Jambi Dorong UMKM Naik Kelas, Lewat Program Product Matching

Pemkot Jambi, kata Yunita, melakukan penanganan cepat setiap kali ditemukan lansia terlantar. Mulai dari pemeriksaan kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit, pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, hingga koordinasi dengan Rukun Tetangga (RT) dan masyarakat sekitar untuk gotong royong membantu.

“Jika lansia masih memiliki tempat tinggal, kami upayakan kebutuhan dasarnya dipenuhi. Namun bila tidak, mereka sementara ditampung di shelter Kota Jambi, terutama jika panti milik provinsi penuh,” jelasnya.

Saat ini, panti lansia milik Pemerintah Provinsi Jambi menjadi satu-satunya tempat rujukan, meski kapasitasnya terbatas. Pemkot juga berupaya memulangkan lansia terlantar ke daerah asal dengan menelusuri jejak keluarga. Namun, upaya itu sering terkendala karena minimnya penerimaan dari pihak keluarga.

“Dalam beberapa kasus, proses pemulangan memakan waktu lama, bahkan ada yang meninggal di shelter karena tidak diterima kembali oleh keluarga,” ungkap Yunita.

Menurutnya, permasalahan lansia terlantar bukan semata faktor ekonomi, melainkan juga melemahnya nilai kekeluargaan.

“Ini menjadi tantangan sosial tersendiri, karena kenyataannya ada lansia yang masih memiliki anak, namun kepedulian keluarga sangat minim. Maka dari itu, perlu penguatan nilai kekeluargaan dan kepedulian terhadap orang tua di tengah masyarakat,” tegasnya. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan