Ditolak Keluarga Saat Bawa Jenazah Bayi, Pasutri Tunawisma Akhirnya Dibantu Polisi

Kisah pilu sepasang suami istri tunawisma di Palembang yang terpaksa menggendong jenazah bayinya di jalanan karena ditolak keluarga dan tak memiliki biaya pemakaman--

Proses pemakaman dibantu langsung oleh AKP Sutioso, KA Siaga Regu 2 SPKT Polda Sumsel, bersama anggota lainnya.

Tragedi ini bukan kali pertama bagi Joko dan Noviyanti. Sebelumnya, mereka juga telah kehilangan anak pertama mereka yang meninggal di usia dini. Namun, kondisi ekonomi yang terus memburuk membuat mereka semakin terpuruk.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Minta Marketplace Hentikan Penjualan Rokok Ilegal Secepatnya

BACA JUGA:Paparan Bahan Kimia Plastik Dapat Berdampak Serius pada Kesehatan Anak-anak

"Ini anak yang kedua. Yang pertama juga meninggal pas usianya masih kecil. Waktu itu saya masih kerja," jelas Joko.

Sudah lebih dari tiga tahun menikah, pasangan ini tidak memiliki tempat tinggal tetap. Mereka tidur berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, mulai dari kolong jembatan, trotoar, hingga tempat umum lainnya. Istilah tunawisma benar-benar menggambarkan hidup mereka yang tak menentu.

Kisah mereka menjadi pengingat bahwa masih banyak warga yang hidup dalam kondisi rentan, tanpa akses terhadap hak dasar seperti tempat tinggal, pekerjaan, dan layanan kesehatan.

Kepedulian aparat seperti yang dilakukan Aipda Alimin dan anggota Polda Sumsel menunjukkan bahwa rasa kemanusiaan masih tumbuh di tengah masyarakat. (*)

BACA JUGA:Pertamina Pastikan Kualitas BBM dan LPG Aman di Jambi dan Wilayah Sumbagsel

BACA JUGA:Tragis! Bayi 1 Minggu Tewas Dihabisi Pria Mabuk

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan