KNPI Teken Kerja Sama Internasional dengan World Youth Peoples Assembly di Rusia

KNPI Teken Kerja Sama Internasional dengan World Youth Peoples Assembly di Rusia--
JAMBIKORAN.COM – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mencatat sejarah baru dalam kiprah diplomasi pemuda di kancah global.
Pada 21 September 2025, di Moskow, Rusia, KNPI menandatangani kerja sama jangka panjang dengan World Youth Peoples Assembly atau Majelis Pemuda Rakyat Sedunia, yang dipimpin oleh Anastasiya Shishkina.
Kesepakatan ini menjadi bagian dari forum internasional World Public Assembly atau Majelis Publik Dunia bertema New World of Conscious Unity yang berlangsung pada 19–21 September 2025.
Kegiatan tersebut diselenggarakan bertepatan dengan Sidang Umum PBB ke-80 dan Hari Perdamaian Internasional.
BACA JUGA:Ash Shiddiqi Pupuskan Asa SMAN 5 Kota Jambi
BACA JUGA:SMAN 1 Batanghari Rebut Tiket Semifinal
Ribuan peserta dari lebih 100 negara hadir dalam forum yang mempertemukan organisasi masyarakat sipil, LSM, dan lembaga non-pemerintah dunia untuk bertukar pengalaman serta membangun resolusi global.
Bagi KNPI, kerja sama dengan organisasi pemuda internasional ini bukanlah hal baru. Teguh, Ketua Badan Perwakilan KNPI di Federasi Rusia, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan World Peoples Assembly telah terjalin sejak empat tahun terakhir.
Hubungan itu bermula ketika dirinya memenangkan kompetisi internasional Leader of Public Diplomacy pada 2022.
Model kerja sama yang dilakukan secara bertahap dinilai lebih efektif karena memungkinkan kedua belah pihak memahami visi dan misi secara mendalam.
BACA JUGA:SMAN 1 Batanghari Rebut Tiket Semifinal
BACA JUGA:Ricky Kambuaya Jadi Calon Kuat, Masuk Starting XI Timnas Lawan Arab Saudi dan Irak
Teguh menekankan bahwa interaksi antara Indonesia dan Rusia, sebagai negara asal organisasi tersebut, didasari oleh tiga hal utama.
Pertama, deklarasi kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia yang ditandatangani pada 19 Juni 2025. Kedua, peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Ketiga, posisi Indonesia sebagai anggota BRICS yang semakin memperkuat peran di tingkat internasional.
Ia menambahkan, potensi kepemudaan Indonesia sangat besar dengan jumlah sekitar 64 juta jiwa atau 23 persen dari populasi, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
BACA JUGA:Serai Bisa Bantu Atasi Insomnia, Hingga Kontrol Gula Darah
BACA JUGA:12 Makanan Cegah Dehidrasi, Tinggi Kandungan Air
Bonus demografi ini, menurutnya, menjadi momentum penting agar pemuda Indonesia tampil aktif di panggung global.
Dalam forum tersebut, Indonesia juga diwakili oleh beberapa tokoh muda berprestasi, antara lain Safina Lutfiah Zahro (Head of Indonesia BRICS+ International School), Rifki Kusuma Wardana (Ketua Unit Penjaminan Mutu PPI Dunia sekaligus Ketua Asosiasi Mahasiswa Internasional di Kazan Federal University), serta Athari Farhani (pendiri Juris Polis Institute).
Kehadiran mereka memperkuat representasi pemuda Indonesia di forum multipolar dunia.
Kerja sama yang diteken berfokus pada pengembangan program pendidikan, peningkatan kesadaran isu kemanusiaan, kebudayaan, hingga olahraga.
BACA JUGA:3 Makanan Bantu Melancarkan Haid Secara Alami
BACA JUGA:Warga Jadi Motor Pembangunan
Kolaborasi ini juga mencakup pertukaran pengalaman, penelitian bersama, serta dukungan strategis untuk mempromosikan proyek-proyek kedua belah pihak.
Tujuannya adalah memperkuat diplomasi pemuda sekaligus membuka jalan bagi hubungan internasional yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Melalui forum ini, KNPI berharap dapat berperan lebih besar dalam memperkenalkan gagasan diplomasi kerakyatan.
Dengan prinsip kebersamaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya, pemuda Indonesia ingin menunjukkan diri sebagai bagian dari solusi global menuju dunia multipolar yang sejahtera dan damai. (*)