Tempe Melejit di Inggris: Dari Dapur Indonesia ke Pusat Gaya Hidup Sehat Eropa

Tak sekadar dikenal sebagai lauk rumahan, tempe kini menjelma sebagai simbol gaya hidup sehat dan berkelanjutan yang tengah digandrungi masyarakat Eropa.--
JAMBIKORAN.COM - Siapa sangka makanan tradisional asal Indonesia, tempe, kini menjadi primadona baru di Inggris? Tak sekadar dikenal sebagai lauk rumahan, tempe kini menjelma sebagai simbol gaya hidup sehat dan berkelanjutan yang tengah digandrungi masyarakat Eropa.
Popularitas tempe di Inggris melonjak drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan The Guardian pada Minggu (28/9/2025), penjualan tempe mencatat lonjakan hingga ratusan persen, bahkan mengungguli produk daging tiruan seperti burger vegan dan sosis nabati yang justru mengalami penurunan penjualan.
Teksturnya yang padat, kandungan proteinnya yang tinggi, serta cara pengolahan yang fleksibel membuat tempe menjadi pilihan utama di kalangan konsumen yang menginginkan makanan sehat dan alami.
BACA JUGA:Dana Desa: Stimulus Perekonomian Melalui Koperasi Desa Merah Putih
BACA JUGA:Antara Potensi Amorim dan Spekulasi Pergantian
Selama bertahun-tahun, tahu telah lebih dulu mengisi rak-rak supermarket di Inggris. Produk kedelai ini dikenal karena kepraktisannya bisa digoreng, diasap, dipanggang, hingga dijadikan campuran sup atau burger.
Namun, meski penjualan tahu masih tumbuh sekitar 15,3 persen, tempe hadir sebagai penantang baru yang membawa nuansa berbeda.
Data dari The Grocer menunjukkan pertumbuhan tempe jauh lebih pesat. Tiba Tempeh, produsen tempe terbesar di Inggris, mencatat lonjakan penjualan sebesar 736 persen dalam setahun.
Better Nature, pesaing utama mereka, juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 128 persen. Keduanya bahkan berhasil mengamankan investasi gabungan lebih dari 1 juta poundsterling (sekitar Rp 22,4 miliar) untuk ekspansi ke pasar global.
BACA JUGA:Michael Carrick, Pilihan Masuk Akal
BACA JUGA:Kursi Kepelatihan MU Kembali Memanas
Fenomena ini menunjukkan bahwa tempe bukan sekadar tren sesaat, melainkan bagian dari perubahan pola konsumsi masyarakat yang kian sadar akan pentingnya makanan sehat dan berkelanjutan.
Kesuksesan tempe di pasar Inggris tak terjadi dalam semalam. Titik awalnya terjadi pada 2019, ketika Ross Longton, salah satu pendiri Tiba Tempeh, memutuskan untuk memperkenalkan tempe ke masyarakat Inggris melalui merek lokal.